kievskiy.org

Perwira Militer AS Mengundurkan Diri, Malu dan Bersalah Negaranya Dukung Israel Bantai Gaza

Ilustrasi tentara AS.
Ilustrasi tentara AS. /Pexels/RDNE Stock project

PIKIRAN RAKYAT - Seorang perwira Angkatan Darat (AD) Amerika Serikat (AS) mengundurkan diri akibat dukungan yang diberikan negaranya tanpa terkecuali kepada aksi genosida Israel penjajah di Gaza.

Menyerahkan pengunduran diri beberapa bulan lalu, Mayor Harrison Mann menyatakan "rasa malu dan bersalah yang luar biasa" dalam sebuah surat yang diunggahnya pada Senin 13 Mei 2024. Dia mengundurkan diri dari Badan Intelijen Pertahanan (DIA) pada November 2023.

Beberapa personel militer AS lainnya telah berhenti sejak genosida di Gaza dipicu oleh serangan terhadap Israel selatan oleh Hamas pada Oktober 2023. Operasi itu menewaskan sekitar 1.139 orang di Israel penjajah, dan sekitar 240 ditawan.

Genosida Israel penjajah di Gaza selama tujuh bulan telah menewaskan lebih dari 35.000 warga Palestina. Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk daerah kantong itu mengungsi serta kekurangan makanan dan obat-obatan.

Di tengah kondisi yang memprihatinkan itu, AS terus memberikan senjata dan dukungan intelijen kepada Israel penjajah.

Tentara AS Sesalkan Tindakan Negaranya

Sebagian besar tentara yang mundur dari militer AS secara terbuka menyesalkan peran Washington pada saat itu, daripada menunggu berbulan-bulan untuk menjelaskan kepergian mereka.

Pilot AS, Aaron Bushnell meninggal setelah membakar diri sendiri sebagai protes di luar kedutaan Israel penjajah di Washington, DC pada Februari 2024. Harrison Mann mengatakan dalam suratnya bahwa dia takut memberikan alasan pengunduran dirinya.

"Saya takut. Takut melanggar norma profesional kami. Takut mengecewakan petugas yang saya hormati. Takut Anda akan merasa dikhianati. Saya yakin beberapa dari Anda akan merasa seperti itu membaca ini," katanya.

Harrison Mann membagikan catatan itu dengan rekan-rekannya bulan lalu, sebelum mempublikasikannya di profil LinkedIn. Dia menuturkan, merasa malu dan bersalah karena membantu memajukan kebijakan AS yang katanya berkontribusi pada pembunuhan massal warga Palestina.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat