kievskiy.org

Bagaimana Nasib Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Meninggal Dunia?

Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Presiden Iran Ebrahim Raisi. /Reuters/Didor Sadulloev

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Iran Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dan beberapa orang lainnya dipastikan tewas dalam kecelakaan helikopter pada Minggu, 19 Mei 2024 di barat laut Iran, kata TV pemerintah.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Wakil Presiden Iran, Mohammad Mokhber akan menggantikan sementara waktu posisi Ebrahim Raisi. Ia kan bertugas untuk memfasilitasi pemilihan presiden baru dalam 50 hari ke depan.

Rekaman drone yang diunggah di media sosial kantor berita negara Iran, IRNA, menunjukkan puing-puing helikopter Presiden Raisi. Rekaman tersebut tampak menunjukkan ekor helikopter di samping sebidang tanah yang hangus di lereng bukit yang dipenuhi puing-puing.

Tim penyelamat mengatakan tidak ada tanda-tanda kehidupan di lokasi tersebut. Sebelumnya, operasi pencarian besar-besaran dilakukan di pegunungan barat laut Iran, setelah sebuah helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dinyatakan hilang.

Bagaimana Nasib Iran Setelah Presiden Ebrahin Raisi Meninggal Dunia?

Kematian Raisi dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (19/05) memunculkan spekulasi tentang penggantian Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi berusia 85 tahun Iran.

Meskipun demikian, nasib tragis presiden garis keras Iran diperkirakan tidak akan mengubah arah kebijakan Iran atau mengguncang Republik Islam. Kematian Raisi juga akan menguji dominasi kelompok garis keras konservatif di semua lini kekuasaan, baik yang dipilih maupun tidak.

"Sistem ini akan menunjukkan kematiannya secara besar-besaran dan tetap berpegang pada prosedur konstitusional untuk menunjukkan fungsinya, sementara sistem ini mencari rekrutan baru yang dapat mempertahankan persatuan konservatif dan kesetiaan kepada Khamenei,” kata Dr Sanam Vakil, direktur program Timur Tengah dan Afrika Utara di lembaga pemikir Chatham House.

Penentang Raisi bersorak atas kematiannya, sementara bagi kelompok konservatif yang berkuasa, pemakaman kenegaraan akan menjadi peristiwa emosional dan kesempatan untuk menegaskan kesinambungan.

Saat ini, kekuasaan dialihkan ke Wakil Presiden Mohammad Mokhber, dan pemilihan presiden baru harus dilakukan dalam waktu 50 hari ke depan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat