kievskiy.org

Israel Klaim Batalkan Serangan Besar-besaran ke Rafah, tapi 50 Warga Tewas di Sana

Pengungsi Palestina mencari perlindungan di Rafah di bagian selatan Jalur Gaza, 9 Desember 2023.
Pengungsi Palestina mencari perlindungan di Rafah di bagian selatan Jalur Gaza, 9 Desember 2023. /Reuters/Mustafa Thraya

PIKIRAN RAKYAT - Israel penjajah diklaim membatalkan rencananya melakukan serangan besar-besaran ke Rafah di Jalur Gaza setelah melakukan pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS). Mereka pun disebut memilih hanya melakukan serangan yang ditargetkan.

Laporan surat kabar Inggris, The Telegraph mengungkapkan bahwa Israel penjajah telah mempertimbangkan kekhawatiran AS yang sudah berlangsung selama berminggu-minggu. Negeri Paman Sam memperingatkan mereka agar tidak melakukan operasi besar-besaran di Rafah.

"Bisa dikatakan bahwa Israel telah memperbarui rencana mereka. Mereka telah memikirkan banyak kekhawatiran yang telah kami sampaikan.. Ini adalah diskusi dan percakapan yang sedang berlangsung. Ini konstruktif," kata pejabat senior AS yang tidak ingin disebutkan namanya.

Dia merujuk pernyataan itu pada pertemuan antara Perdana Menteri Israel penjajah Benjamin Netanyahu dan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan di Yerusalem pekan lalu.

Jake Sullivan berkunjung ke Arab Saudi dan Israel penjajah pada pekan lalu. Selama lawatannya itu, dia melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota dan Perdana Menteri Saudi Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud serta pimpinan Israel penjajah.

50 Warga Tewas

Pasukan Israel penjajah telah membantai sedikitnya 50 warga Palestina dalam pemboman udara dan darat di Jalur Gaza. Mereka juga terlibat dalam pertempuran jarak dekat dengan pejuang pimpinan Hamas di kota selatan Rafah.

Tank-tank Israel penjajah maju di tenggara Rafah, beringsut menuju distrik barat kota Yibna dan terus beroperasi di tiga pinggiran timur pada Kamis 23 Mei 2024.

"Pasukan Israel sedang mencoba untuk bergerak lebih jauh ke barat. Mereka berada di tepi Yibna, yang padat penduduk. Mereka belum melakukan penyerangan," kata seorang warga yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

"Kami mendengar ledakan, dan kami melihat asap hitam muncul dari daerah tempat tentara telah menyerbu. Itu adalah malam yang sangat sulit," ucapnya menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat