kievskiy.org

Alasan 'Template' Israel Bom Sekolah UNRWA di Gaza: Ada Markas Hamas di Dalamnya

Seorang pria Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah sekolah UNRWA yang melindungi orang-orang terlantar.
Seorang pria Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah sekolah UNRWA yang melindungi orang-orang terlantar. /Reuters/Reuters TV

PIKIRAN RAKYAT - Militer Israel penjajah mengkonfirmasi pemboman di sekolah UNRWA di Gaza. Seperti sudah menjadi 'template', mereka mengatakan bahwa jet tempurnya menyerang sekolah UNRWA di daerah Nuseirat karena terdapat kompleks Hamas yang tertanam di dalamnya.

Mereka mengklaim pemboman itu menghilangkan teroris yang berencana untuk melakukan serangan terhadap pasukannya. Namun, Hamas membantah pernyataan Israel penjajah.

"Pendudukan (Israel) menggunakan kebohongan terhadap opini publik melalui cerita bohong dan palsu untuk membenarkan kejahatan brutal yang dilakukannya terhadap puluhan orang terlantar," tutur Ismail al-Thawabta.

Serangan terhadap al-Sardi terjadi ketika pasukan Israel penjajah meningkatkan pemboman mereka di Gaza bahkan ketika Amerika Serikat dan mediator terus menekan maju dengan upaya untuk mengamankan kesepakatan gencatan senjata.

Hani Mahmoud dari Al Jazeera yang melaporkan dari Deir el-Balah di Gaza tengah mengatakan sebelum serangan terbaru terhadap Nuseirat, pasukan Israel penjajah telah menewaskan sedikitnya 102 orang dalam 24 jam. Ini termasuk serangan terhadap kamp-kamp pengungsi Bureij dan Maghazi, yang juga terletak di Gaza tengah.

Doctors Without Borders menggambarkan situasi di Gaza sebagai "apokaliptik". Kelompok yang dikenal dengan akronim Prancis MSF itu mengatakan bahwa Rumah Sakit Al-Aqsa telah menerima 70 orang tewas dan lebih dari 300 terluka sejak Selasa, dan bahwa mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak.

"Bau darah di ruang gawat darurat rumah sakit pagi ini tak tertahankan. Ada orang tergeletak di mana-mana, di lantai, di luar ... Mayat-mayat dibawa dalam kantong plastik. Situasinya luar biasa," kata seorang pejabat MSF, Karin Huster.

Menurutnya, eskalasi kekerasan gila di Jalur Gaza dan penutupan penyeberangan perbatasan Rafah yang telah menghentikan sebagian besar pengiriman kemanusiaan ke daerah kantong Palestina, telah meregangkan sistem kesehatan ke "titik kehancuran".

"Bencana buatan manusia ini harus dihentikan sekarang," ucap Karin Huster.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat