kievskiy.org

120.000 Warga Israel Demo di Tel Aviv, Desak Benjamin Netanyahu Setujui Gencatan Senjata

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. /Reuters/Ammar Awad

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengumumkan usulan gencatan senjata untuk menangani konflik Israel penjajah dengan Palestina.  Warga Israel penjajah pun mendesak Perdana Menteri mereka, Benjamin Netanyahu untuk menyetujui usulan Joe Biden dan membebaskan para sandera.

Belum lama ini, 120.000 warga melancarkan aksi unjuk rasa di Tel Aviv. Jika nantinya Israel penjajah menyetujui usulan tersebut, maka Hamas harus membebaskan warga Israel yang disandera  sejak 7 Oktober 2023.

Hal itu dinilai sebagai imbalan atas penarikan bertahap pasukan Israel dari daerah kantong Gaza yang terkepung. Tak hanya soal usulan Joe Biden, pengunjuk rasa juga gencar mendesak Benjamin Netanyahu agar undur diri.

Dalam unjuk rasa tersebut, bentrokan antara masyarakat dan polisi pun tak bisa terhindarkan

“Dua orang dilaporkan ditangkap dan 14 orang terluka ketika polisi menggunakan meriam suara untuk membubarkan massa,” kata keterangan dalam media Sky News, dikutip Senin, 3 Juni 2024.

Benjamin Netanyahu Tetap Ngeyel

Pada Jumat, 31 Mei 2024, Joe Biden mengumumkan usulan baru untuk menangani konflik Israel penjajah dengan Palestina. Usulan itu terdiri dari tiga tahap, yakni gencatan senjata penuh, penarikan pasukan Israel dari daerah berpenduduk di Gaza, dan pertukaran tahanan.

Usai pernyataan itu disampaikan, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap bersi keras bahwa pihaknya  akan menyerang Gaza hingga semua tujuan mereka tercapai.

"Perang tidak akan berakhir sampai semua tujuannya tercapai, termasuk kembalinya semua sandera kami dan penghapusan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas,” ujarnya.

Kantor PM Israel juga menjelaskan bahwa Netanyahu telah memberi wewenang kepada tim perunding Israel untuk menyajikan garis besar, guna mencapai tujuan terkait pembebasan para sandera.

"Garis besar yang diusulkan Israel, termasuk transisi bersyarat dari tahap ke tahap, memungkinkan Israel untuk mempertahankan prinsip-prinsip ini," tutur pernyataan tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat