PIKIRAN RAKYAT - Sejak 27 September 2020 lalu, bentrokan bersenjata terjadi di wilayah Nagorno-Karabakh.
Dua negara yang terlibat dalam perang sengketa wilayah tersebut adalah Azerbaijan dan Armenia.
Selama peperangan, kedua negara saling menuduh siapa yang melakukan tembakan pertama.
Baca Juga: Paisen Covid-19 Hilang, Melompat dari Ambulans Berbaur ke Massa Demo Omnibus Law Cipta Kerja
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Nation, beberapa negara pun 'ikut campur' ke dalam peperangan tersebut, salah satunya adalah Turki.
Berbicara saat hadir dalam sebuah acara di Provinsi Sirnak, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengklaim bahwa militer Armenia melanggar gencatan senjata yang baru-baru ini disepakati kedua negara.
Erdogan juga menuduh Grup Minsk telah memasok senjata ke Armenia selama perang yang berlangsung tiga minggu berturut-turut tersebut.
Baca Juga: Turun 20 Kilogram, Tya Ariestya Ungkap Tips Dietnya hingga Siap Hamil Anak Ketiga
Grup Minsk sendiri merupakan institusi bentukan OSCE pada tahun 1992, yang dimaksudkan untuk mencari solusi damai atas konflik etnis di Nagorno-Karabakh dengan beranggotakan Amerika Serikat (AS), Prancis juga Rusia.