kievskiy.org

48 Meninggal Setelah Divaksin di Korea Selatan, Singapura Bereaksi

ILUSTRASI vaksin.
ILUSTRASI vaksin. /pixabay pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Jumlah orang meninggal dunia setelah divaksin di Korea Selatan terus bertambah.

Sejak awal munculnya kematian usai divaksin pekan lalu, diumumkan otoritas Korsel, sebanyak 48 meninggal dunia setelah divaksin, per Sabtu 24 Oktober 2020.

Atas kasus ini, otoritas Singapura bereaksi dengan menangguhkan penggunaan dua vaksin influenza, SKYCellflu Quadrivalent dan VaxigripTetra bagi warganya.

 Baca Juga: Pesaing Yamaha Nmax dari Honda Siap Meluncur Tahun Depan, Gunakan Mesin 157 CC yang Lebih Bertenaga

Otoritas kesehatan Korsel menyebut mereka akan melanjutkan program vaksinasi karena tidak menemukan kaitan langsung antara vaksin dan kematian itu.

Hingga dilaporkan Reuters, Minggu, 25 Oktober 2020 malam, belum ada laporan mengenai kasus kematian yang berhubungan dengan vaksinasi flu di Singapura.

Namun pemerintah memilih mengambil langkah preventif, menurut Kementerian Kesehatan dan Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura, dalam pernyataan resmi.

 Baca Juga: Penyanyi Tegar Septian Jadi Papa Muda Usai 7 Bulan Menikah, sang Istri: Nanti Aku Ceritain Semuanya

Vaksin SKYCellflu Quadrivalent merupakan hasil produksi perusahaan SK Bioscience asal Korea Selatan yang didistribusikan secara lokal di Singapura oleh AJ Biologics, sementara VaxigripTetra diproduksi oleh Sanofi, perusahaan asal Prancis, dengan distributor Sanofi Aventis.

Dua vaksin influenza lainnya yang masuk ke Singapura, untuk mengantisipasi musim flu tahun 2020/2021 di wilayah bumi bagian utara, mungkin akan dilanjutkan penggunaannya, kata otoritas kesehatan negara itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat