kievskiy.org

Politisi Texas Dukung Donald Trump Ungkap Kecurangan dalam Pemilu, Janjikan Hadiah Rp14 Miliar

Twitter umumkan Donald Trump akan kehilangan hak istimewa terhadap akunnya jika dirinya lepas jabatan sebagai Presiden AS.
Twitter umumkan Donald Trump akan kehilangan hak istimewa terhadap akunnya jika dirinya lepas jabatan sebagai Presiden AS. /pixabay pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Politisi Texas menjanjikan hadiah sebesar 1 juta dolar AS atau sekitar Rp14 miliar (kurs Rp14.176) untuk membuktikan bahwa Donald Trump ditipu dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2020.

Letnan Gubernur Negara Bagian Lone Star, Dan Patrick mengatakan ia menawarkan uang tersebut untuk memberi insentif, mendorong, dan memberi penghargaan, kepada warga yang dapat memberikan bukti kecurangan dalam Pilpres AS 2020.

"Saya mendukung upaya Presiden Trump untuk mengidentifikasi penipuan pemilih dalam pemilihan presiden dan komitmennya untuk memastikan bahwa setiap suara sah dihitung dan setiap suara ilegal didiskualifikasi," kata Patrick.

Baca Juga: Sebut Ade Londok Bukan Pelawak, Pandji Pragiwaksono: Masyarakat Terlalu Tinggi Menilai Beliau

"Penundaan penghitungan surat suara yang masuk di negara bagian lain menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang penipuan pemilih dan potensi kesalahan," imbuhnya.

Namun, hingga saat ini, tidak ada bukti penipuan atau penyimpangan pemilih yang terjadi di Texas atau negara bagian lainnya, meskipun Trump dan pendukungnya berulang kali meragukan integritas Pilpres AS 2020. Siaran pers yang dikeluarkan Patrick juga tidak memuat bukti kecurangan massal.

Sebagai perbandingan, keunggulan Trump di Texas atas Biden adalah 647.076 suara pada Rabu sore, 11 November 2020, dengan lebih dari 99% surat suara negara bagian telah dihitung.

Baca Juga: Belum Sepekan di Indonesia, Habib Rizieq Langsung Safari Dakwah ke Bogor

Sebagaimana diberitakan PortalJember.com dalam artikel, "Trump Belum Ngaku Kalah, Politisi Ini Janjikan Rp14 M untuk Buktikan Kecurangan di Pilpres AS", Patrick membuat kontroversi pada bulan Maret lalu atas komentarnya tentang memprioritaskan ekonomi tetap berjalan selama pandemi virus Corona.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat