kievskiy.org

670 Tukang Bangunan di Jawa Barat Mengikuti Sertifikasi

Ilustrasi sertifikasi tukang bangunan.
Ilustrasi sertifikasi tukang bangunan. /Pikiran-rakyat.com/Novianti Nurulliah

PIKIRAN RAKYAT - Program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh)  bekerja sama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta dan LPJK Jawa Barat melaksanakan Sertifikasi tukang bangunan yang berasal dari 67 kel/desa atau 670 orang , tiap kelurahan berjumlah 10 orang yang tersebar di 20 kota/kab dibagi menjadi 39 titik lokasi penyelenggaraan dengan metode ON SITE.  

Kegiatan telah dilaksanakan mulai senin, 16 November 2020 dan direncanakan berakhir pada tanggal 27 November 2020. 

Cucu Supardi, PIC Unit Sertifikasi Tenaga Kerja (USTK) LPJK mengatakan, kegiatan tersebut merupakan amanat Undang-Undang Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017 Pasal 70 mengatur bahwa setiap pekerja konstruksi yang bekerja di sektor Konstruksi wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja. 

Baca Juga: Libur Panjang Desember 2020 Terancam Dikurangi, Satgas Covid-19 Jabar Tetap Waspada

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pun terus melakukan percepatan sertifikasi tenaga kerja. 

“Namun, untuk dapat mewujudkan amanah tersebut kolaborasi dari berbagai sektor diperlukan seperti dengan Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK), Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 24 November 2020.

Cucu yang ditemui pada saat sertifikasi tukang di Kelurahan Cisarua Kota Sukabumi mengatakan, bahwa kegiatan sertifikasi tukang bangunan di Jawa Barat ini sedang dilaksanakan secara marathon, atas kerjasama Kotaku, Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta dan LPJK.

Baca Juga: Inter vs Real Madrid: El Real Rawan Tergelincir di Liga Champions Gara-gara ini

Cucu menambahkan, tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut adalah untuk mempersiapkan tenaga konstruksi yang andal, kompeten, dan bersertifikasi. 

Pasalnya, kompetensi ini memang harus dilaksanakan untuk membentuk tenaga terampil dan memiliki legalitas, secara tidak langsung bisa meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja terampil, bahkan sangat pentingnya sertifikasi di level tenaga ahli dan tenaga terampil. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat