PIKIRAN RAKYAT - Belakangan ini viral julukan desa mati Majalengka, di internet, lantaran sebuah penelusuran seorang YouTuber di Desa Sidamukti, Majalengka.
Desa itu telah ditinggalkan sebagian besar penduduk karena relokasi usai bencana pergerakan tanah sejak 2012 lalu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Majalengka mencatat, ada 19 kecamatan dari 29 kecamatan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang rawan terjadi pergerakan tanah.
Baca Juga: Digambarkan Horor oleh YouTuber, Fakta ‘Desa Mati’ Majalengka Terkuak, Simak Pengakuan Warga Tersisa
Kerawanannya pun cukup tinggi, yakni sebagian wilayah hampir setiap tahun terjadi pergerakan tanah terutama disaat musim penghujan.
Kepala Bidang Rehabilitasi Rekonstruksi BPBD Kabupaten Majalengka Indrayanto mengungkapkan, hampir semua daerah rawan pergerakan tanah hanya ada yang berpotensi tinggi ada yang sedang dan rendah.
Daerah yang berpotensi pergerakan cukup tinggi adalah Kecamatan Argapura, Bantarujeg,. Cikijing, Cingambul, Kadipaten, Kasokandel, Lemahsugih, Leuwimunding, Maja, Majalengka, Malausma, Panyingkiran, Banjaran, Cigasong, Rajagaluh, Sindang, Sindangwangi, Sukahaji dan Kecamatan Talaga.
Baca Juga: SpongeBob Squarepants: Rupanya Bikini Bottom Penuh dengan Penjahat
Dua kecamatan di antaranya Kecamatan Argapura dan Sindangwangi, selain berpotensi pergerakan tanah juga banjir bandang atau diistilahkan aliran bahan rombakan.
Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka pergerakan tanah hampir setiap tahun terjadi dengan titik yang berbeda.