PIKIRAN RAKYAT - Peristiwa amblesnya ruas jalan Tol Cipali tepatnya di kilometer 122+400 arah Jakarta, Senin, 8 Februari 2021, turut mendapat sorotan dari DPR.
Anggota Komisi V DPR Sigit Sosiantomo menginginkan adanya ketetapan terkait tim penilai ahli untuk menentukan pihak mana yang bertanggung jawab terkait Tol Cipali ambles.
"Penilai ahli nantinya yang akan menetapkan siapakah pihak yang bertanggung jawab," kata Sigit Sosiantomo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 15 Februari 2021, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Menurut Sigit, istilah yang tepat sesuai regulasi terkait tol Cipali ambles adalah kegagalan bangunan, bukan kegagalan konstruksi.
Baca Juga: Sempat Positif Covid-19, Uya Kuya Sedih Tak Bisa Rayakan Ulang Tahun Putrinya
Baca Juga: 20 Warga Ngetos Hilang Akibat Longsor Nganjuk, 2 Orang Ditemukan Meninggal
"Kegagalan bangunan adalah suatu keadaan keruntuhan bangunan dan atau tidak berfungsinya bangunan setelah penyerahan akhir hasil Jasa Konstruksi. Kalau kegagalan konstruksi adalah kegagalan yang terjadi pada masa konstruksi atau masa pembangunan," kata Sigit menjelaskan.
Mengacu Undang-undang nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, tambah dia, maka Pemerintah Pusat harus menetapkan penilai ahli atas kegagalan bangunan tersebut.
Sigit Sosiantomo mengingatkan setiap penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa wajib memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan.
Bila Jasa Konstruksi tidak memenuhi Standar sebagaimana dimaksud, lanjut dia, maka Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa dapat menjadi pihak yang bertanggung jawab terhadap kegagalan bangunan.