kievskiy.org

Jawa Barat Masih Kekurangan SMA dan SMK Negeri, Tersebar di 19 Kecamatan

Pembangunan unit sekolah baru di Desa LAmbangsari Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi.*
Pembangunan unit sekolah baru di Desa LAmbangsari Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi.* /Pikiran Rakyat/Tommi Andryandy

PIKIRAN RAKYAT - Masih ada 19 kecamatan di Jawa Barat yang belum memiliki Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri. 

Artinya, kecamatan-kecamatan tersebut masih menjadi titik kosong (blank spot) yang menyulitkan siswa untuk mendaftar ke SMA/SMK negeri lewat sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Hal itu dikatakan oleh Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya, Senin 15 Februari 2021. Disebutkan Abdul Hadi, dari 19 kecamatan tersebut, ada dua kecamatan yang mengajukan pendirian SMA/SMK negeri, yaitu di Kecamatan Binong, Kabupaten Subang, dan Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon.

"Dari 19 kecamatan yang belum memiliki SMA/SMK tersebut, Alhamdulillah ada dua lokasi yang diajukan masyarakat, dan sudah dikoordinasikan dengan baik bersama stakeholder setempat, termasuk  kesiapan masyarakat untuk memfasilitasi apa saja yang dibutuhkan," tutur Abdul Hadi.

Baca Juga: Perayaan Ultah Rahmat Effendi Dibubarkan Polisi, Pemkot Bekasi Sampaikan Permintaan Maaf

Baca Juga: Pakar Kebijakan Publik Bicara Soal Rencana Vaksinasi Covid-19 Mandiri

Di Kecamatan Binong, Kabupaten Subang, misalnya. Tanah seluas 1 hektare yang menjadi aset pemerintah desa sudah siap dihibahkan untuk diserahkan kepada Dinas Pendidikan Jawa Barat, untuk menjadi  lahan pembangunan SMA Negeri Binong.

"Kepanitiaan yang melibatkan semua stakeholder juga sudah ada, bahkan dukungannya sudah sampai ke bupati, dan melibatkan berbagai kelompok masyarakat," ucapnya.

Hal yang sama juga terjadi di Kec. Tengah Tani, Kab. Cirebon. Di lokasi tersebut, sudah ada aset milik PSDA Jawa Barat yang lahannya dianggap layak untuk didirikan SMA negeri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat