kievskiy.org

Bupati Ciamis Herdiat Sunarya Akhirnya Jalani Vaksinasi Covid-19 Usai Sempat Terkendala

Buati Ciamis Herdiat Sunarnya menjalani skrining kesehatan, sebelum divaksin Covid-19, Selasa ( 16/2/2021) di Puskesmas Ciamis. Pada tahap awal Herdiat tidak lolos skrining batasan usia maksimal 59 tahun.
Buati Ciamis Herdiat Sunarnya menjalani skrining kesehatan, sebelum divaksin Covid-19, Selasa ( 16/2/2021) di Puskesmas Ciamis. Pada tahap awal Herdiat tidak lolos skrining batasan usia maksimal 59 tahun. /Pikiran Rakyat/Nurhandoko

PIKIRAN RAKYAT - Bupati Ciamis Herdiat Sunarya, akhirnya bisa menjalani vaksinasi Covid-19 yang berlangsung pada hari Selasa 16 Februari 2021. Sebelumnya, pada tahap awal yang bersangkutan gagal disuntik vaksin karena tidak lolos screening batas usia 59 tahun.

Penyuntikan vaksin bagi warga lanjut usia, seiring dengan adanya regulasi pemerintah yang membolehkan usia diatas 59 tahun menjalani vaksin sinovac. Herdiat menjalani vaksinasi di Puskesmas Ciamis.

Ikut antri menjalani vaksinasi Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra. Vaksinasi kali ini merupakan lanjutan dari vaksin pertama awal bulan Februari 2021. Selain itu juga berapa tokoh lain yang juga divaksin lanjutan.

“Alhamdulillah akhirnya saya bisa divaksin. Sebenarnya pada saat yang pertama ingin sekali ikut, akan tetapi tidak lolos skrining usia. Sekarang vaksin sudah bisa untuk lansia, di atas 59 tahun,” kata Bupati Ciamis Herdiat Sunarya, usai menjalani vaksinasi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 17 Februari 2021: Cancer, Leo, dan Virgo, Teman Dekat akan Menyatakan Perasaannya

Baca Juga: Diselingkuhi oleh Suaminya Sejak 2015, Nindy Ayunda: Ada Orang yang Saya Kenal Juga

Dia mengatakan, ada perbedaan vaksinasi lanjutan antara yang yang berusia 18 -59 tahun dengan di atas 59. 

“Sesuai aturan, saya akan menjalani penyuntikan kedua setelah 28 hari. Ini berbeda dengan yang usia 18 -19 tahun, masa selang penyuntikan hanya 14 hari,” tuturnya.

Herdiat berharap seluruh warga tatar galuh Ciamis dapat mengikuti vaksinasi Covid-19. Meskipun, pelaksanaannya dilakukan secara bertahap. Hanya saja, dia dapat memaklumi keterbatasan jumlah vaksin. Tahap pertama diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat