kievskiy.org

Khawatir Aksi Ilegal, BUMD Jabar Bakal Kelola 100.000 Sumur Migas Marginal

Ilustrasi sumur migas. Sumur minyak dan gas di Jawa Barat banyak yang ditinggalkan sehingga Pemprov Jabar berinisiatif mengelolanya melalui BUMD.
Ilustrasi sumur migas. Sumur minyak dan gas di Jawa Barat banyak yang ditinggalkan sehingga Pemprov Jabar berinisiatif mengelolanya melalui BUMD. /Pixabay/15299

PIKIRAN RAKYAT - Indonesia memiliki 100.000 lebih sumur-sumur migas marginal atau yang sudah tidak digunakan lagi. Dengan potensi tersebut, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat siap memanfaatkan sumur-sumur marginal tersebut untuk dikelola oleh BUMD untuk mengurangi potensi pemanfaatan sumur marginal secara ilegal yang kasusnya kerap muncul belakangan ini.

Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat 23 April 2021.

“Pak menteri mendukung jika ada sumur-sumur marginal yang sudah tidak digunakan untuk bisa dimanfaatkan oleh BUMD guna mengurangi potensi ilegal yang dilakukan banyak kasus,” ujar Ridwan Kamil dalam jumpa pers.

Menurut dia, jumlah ladang marginal se-Indonesia lebih dari 100 ribu. Jabar sendiri, telah memiliki BUMD yang fokus pada migas yaitu PT Migas Hulu Jabar.

Baca Juga: Perluas Program LPDP, Kemendikbud Akan Berikan Program Beasiswa untuk Dosen

“Hanya nanti Pak Menteri akan mengatur regulasinya dan sudah ada yang sudah dilakukan sehingga kami menunggu waktu saja. Tapi kalau ditanya kesiapan, Jawa Barat paling siap (mengelola sumur marginal),” ujar dia.

Kemudian, kata dia, Menteri ESDM memberikan arahan bagaimana dukungan terhadap energi terbarukan nonminyak.

Pihaknya juga upayakan dengan berbagai regulasi yang ada di kementerian. Salah satunya, memotivasi danau-danau waduk yang airnya untuk PLTA tetapi juga permukaannya bisa dimanfaatkan untuk solar sel.

“Itu tadi juga dibahas sehingga target keseimbangan ke arah energi terbarukan karena Indonesia sudah komit di Paris Agreement untuk mengurangi karbon dari fossil fuel itu juga akan dilakukan,” ucap dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat