kievskiy.org

Bima Arya Sebut Kasus Covid-19 Bisa Melonjak: Jadi Kalau Kita Lengah, Kerumunan Dibiarkan

Wali Kota Bogor Bima Arya usai diperiksa penyidik Bareskrim Polri dalam kasus swab Habib Rizieq Shihab di RS Ummi.
Wali Kota Bogor Bima Arya usai diperiksa penyidik Bareskrim Polri dalam kasus swab Habib Rizieq Shihab di RS Ummi. /Pikiran Rakyat/Amir Faisol

PIKIRAN RAKYAT - Satgas Covid-19 Kota Bogor sepakat untuk memantau pergerakan massa yang terjadi di pasar dan mal. Jika terpantau terjadi kerumunan dan lonjakan massa, Satgas Covid-19 dapat menutup mal, atau melakukan penyekatan pada jalur menuju pasar.

“Kami mendukung penuh langkah Polresta terkait penyekatan di dalam mal dan pasar. Jadi setiap saat mal bisa ditutup, pasar juga bisa disekat,” ujar Wali Kota Bogor Bima Arya usai meninjau Stasiun Bogor, Senin 3 Mei 2021.

Bima Arya mengatakan, sesuai arahan Panglima TNI, Kapolri, dan Mendagri, pemerintah pusat mengindikasikan mulai terjadi lonjakan kasus Covid-19. 

Jika Satgas Covid-19 daerah lengah, maka bukan tidak mungkin akan ada lonjakan kedua kasus Covid-19.

Baca Juga: [UPDATE] Kasus Virus Corona Indonesia per 3 Mei 2021, Pasien Positif Naik 4.730 , Meninggal 153 Orang

“Jadi kalau kita lengah, kerumunan dibiarkan, arus mudik tak diantisipasi, tempat ibadah tidak sesuai protokol kesehatan. Maka ada indikasi kuat kita akan alami lonjakan kedua,” ucap Bima.

Terkait pengetatan, Bima memastikan mulai 6 Mei 2021, akan ada penyekatan di Kota Bogor. Selain itu, pelaksanaan PPKM Mikro juga akan diperketat.

“Pengawasan tempat ibadah juga diperketat,” kata Bima Arya.

Lebih lanjut, Bima Arya juga mengklarifikasi terkait disinformasi mengenai pelarangan salat ied di Kota Bogor. 

Baca Juga: Indah Permatasari Dikabarkan Berbadan Dua, Arie Kriting Kini Sudah Damai dengan Mertua?

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat