kievskiy.org

18,9 Juta Orang Mudik Lebih Awal, Ridwan Kamil Siapkan 2.500 Ruang Isolasi di Tingkat Desa

Suasana pemudik menggunakan bus di Terminal Cicaheum, Kota Bandung Rabu, 5 Mei 2021. Ridwan Kamil siapkan 2.500 isolasi mandiri di tingkat desa untuk para pemudik yang tiba lebih awal./
Suasana pemudik menggunakan bus di Terminal Cicaheum, Kota Bandung Rabu, 5 Mei 2021. Ridwan Kamil siapkan 2.500 isolasi mandiri di tingkat desa untuk para pemudik yang tiba lebih awal./ /Tommy Riyadi/PRFM News Tommy Riyadi/PRFM News

PIKIRAN RAKYAT - Larangan mudik untuk seluruh masyarakat di Tanah Air saat ini memasuki hari pertama.

Terbaru, Pemerintah menyatakan sebanyak 7 persen masyarakat Indonesia atau 18,9 juta orang berniat tetap mudik Lebaran meski pemerintah telah melarang.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan ada kecenderungan masyarakat mudik lebih awal sebelum larangan berlaku mulai hari ini 6 Mei hingga 17 Mei 2021.

"Kami akan siaga agar jumlah 7 persen ini bisa turun menjadi lebih sedikit lagi supaya bisa kita kelola. Kami juga berharap di masa sebelum pelarangan ini pun masyarakat tidak mudik," kata Budi seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.

Baca Juga: BPS Catat Tiga Lapangan Pekerjaan yang Paling Banyak Serap Tenaga Kerja

Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat ada 15 ribu penumpang yang meninggalkan Jakarta pada Rabu, 5 Mei 2021, sekitar 130 ribu kendaraan meninggalkan Jabodetabek, dan kepadatan penumpang juga terlihat di Bandara Soekarno-Hatta.

Mayoritas pemudik bergerak menuju Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan para pemudik yang tiba lebih awal dan lolos dari penyekatan akan diminta untuk melakukan isolasi mandiri.

"Kami sudah siapkan 2.500 ruang isolasi di desa-desa, kalau tetap ngotot mudik maka harus isolasi mandiri selama lima hari," ujar Ridwan Kamil.

Baca Juga: 18,9 Juta Orang Telah Mudik Lebaran 2021 Sebelum Tanggal Pelarangan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat