PIKIRAN RAKYAT - Selama dua hari terakhir dalam proses pelarangan mudik berlangsung terdapat 22.000 kendaraan yang diduga akan mudik diputarbalikkan aparat berwajib. Jumlah tersebut berasal dari 64.000 kendaraan yang diperiksa oleh kepolisian di wilayah Jawa Barat.
Gubernur Jabar mengatakan, peniadaan mudik tahun ini disikapi warga dengan cukup dinamis. Peniadaan mudik berlaku mulai 6 Mei lalu hingga 17 Mei mendatang.
"Per hari ini Polda Jawa Barat memutarbalikkan sekitar 11 ribu kendaraan yang. Jadi selama dua hari terakhir sudah 22.000 yang putar balik karena ketahuan curi mudik. Jumlah tersebut berasal dari 64.000 kendaraan selama dua hari kebelakang yang dirazia atau diperiksa,"ujar Ridwan usai rapat kordinasi penanganan Covid-19 Jabar di Makodam Siliwangi, Kota Bandung, Jumat 7 Mei 2021.
"Dan hikmahnya per hari ini laporan dari kepolisian Lalu Lintas lebih lengang karena mungkin pemberitaan terjadinya dinamika luar biasa kemarin itu membuat banyak yang mau mudik mengurungkan niat," ucap Ridwan melanjutkan.
Baca Juga: Sapri Pantun Minta Pulang Pikirkan Biaya Rumah Sakit, Ruben Onsu Menyesal: Gue Pikir Dia Bercanda
Ditegaskan dia, sudah diputuskan mudik dalam aglomerasi pun ditiadakan. Mereka yang lintas daerah diizinkan hanya untuk hal produktivitas tapi bukan untuk alasan mudik.
"Kami akan pilah-pilah, terlihat yang berkemas banyak itu ada indikasi ke mudik dan itu dilarang," ujar dia
Di Jabar sendiri terdapat 158 titik penyekatan. Jumlah tersebut pun separuhnya jumlah titik penyekatan nasional.
"Pak Kapolda sudah melaporkan dari 300an penyekatan Indonesia setengahnya itu ada di Jawa Barat yang terdiri dari dua puluhan di jalan tol dan jalan jalan nasional sisanya 130 jalan alokal arteri melibatkan polsek-polsek, " ujar dia.