PIKIRAN RAKYAT - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM Desa) Jawa Barat mencatat sebanyak 3.800 ruang isolasi siap dihuni oleh para pemudik yang lolos ke kampung halaman mereka di masa peniadaan mudik 6-17 Mei 2021.
Namun hingga 9 Mei ini, DPM Desa Jawa Barat belum mendapat laporan 3.800 ruang isolasi tersebut sudah diisi oleh pemudik yang lolos penyekatan.
Kepala DPM Desa Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono mengatakan, dengan belum terisi nya ruang isolasi atau karantina tersebut artinya langkah antisipasi sudah tersosialisasikan dengan utuh ke wilayah desa dan kelurahan karena mereka sudah menyiapkan ruang karantina. Adapun masa karantina nanti selama lima hari untuk masing-masing pemudik.
“Kami sudah mengecek ke beberapa wilayah di antaranya Kabupaten Bandung Barat, Depok, dan Kota Bogor untuk mengecek sejauh mana efektifitas pengetatan dan peniadaan mudik di setiap stagenya,” ujar Bambang, Senin 10 Mei 2021.
Menurut dia, dari 3.800 ruang isolasi atau karantina tersebut di antaranya menggunakan fasilitas Posyandu. Di Jawa Barat ini terdapat 53.000 posyandu dan yang berpotensi untuk dapat dialihfungsikan menjadi tempat karantina yaitu hanya 20.000 an Posyandu.
“Contoh di Cikole, Lembang mereka siapkan Posyandu untuk karantina. Begitu pula juga di Bogor, Posyandu dibuat sementara jadi tempat karantina selama lebaran,” kata Bambang.
Dengan adanya potensi Posyandu yang akan bisa dialihfungsikan, artinya dalam kondisi darurat di desa, kelurahan didorong untuk alih fungsi sementara.
“Namun memang penanganan di masing-masing desa itu tidak seragam ada yang sedang bentuk relawan. Jadi posko Covid-19 itu bentuk relawan. Contoh Kota Bogor ada polisi Covid dia punya tugas garda terdepan pendataan dan sebagainya,”kata dia.