kievskiy.org

Dinkes Garut Ingatkan Warga, Varian Baru Covid-19 Banyak Menyerang Anak-Anak

Ilutsrasi anak-anak yang terkena Covid-19.
Ilutsrasi anak-anak yang terkena Covid-19. /Pixabay/tumisu

PIKIRAN RAKYAT - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman, mengingatkan warga untuk lebih waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal ini menyusul munculnya varian baru Covid-19 yang saat ini sudah mulai menyebar di wilayah Jawa Barat.

"Kami ingatkan warga untuk lebih waspada terhadap varian baru Covid-19 yang saat ini sudah mulai menyebar di wilayah Jawa Barat. Berdasarkan keterangan dari Pak Gubernur, varian baru Covid-19 ini sudah ditemukan di daerah karawang dan Depok," kata Asep, Selasa  22 Juni 2021.

Berdasarkan informasi, tuturnya, varian baru Covid-19 ini banyak menyerang anak-anak. Hal ini berbeda dengan varian Covid-19 yang sebelumnya menyebar dimana jarang menyerang anak-anak akibat mobilitas anak-anak yang kurang dibanding orang dewasa.

Bahkan diungkapkannya, saat ini ditemukan banyak anak-anak yang terserang varian baru Covid-19 dan 50 persen justru terjadi pada anak balita. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan sehingga harus ada kewaspadaan pada orang tua yang memiliki anak-anak.

Baca Juga: Lakukan Pengeroyokan dan Pembacokan, Frey Ditangkap Polres Garut

Sebelum ditemukan Varian Delta ini, tutur Asep, banyak varian-varian baru Covid-19 ditemukan di beberapa negara dan varian baru ini hadir karena adanya mutasi genetik dari Covid itu sendiri.

Varian baru virus Covid ini setiap waktu mengalami mutasi genetik dimana awalnya yang dikenal adalah varian yang berasal dari Wuhan, Tiongkok dan kemudian muncul varian B117 yang berasal dari varian Inggris.

"Nah itu sudah ditemukan di Indonesia, yakini di Sumatra, DKI, bahkan di Karawang juga ditemukan. Kemudian varian B1135 yaitu yang berasal dari varian Afrika Selatan juga ditemukan di Bali dan sekarang yang lebih dahsyat lagi adalah varian B1.617.2 atau istilahnya bahasa kita adalah varian Delta,” katanya.

Menurut Asep, varian Delta ini 60 persen lebih cepat menular dibandingkan varian-varian sebelumnya dan kasus Covid-19 di India bisa menjadi alert atau perhatian masyarakat untuk waspada dan selalu menerapkan protokol kesehatan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat