kievskiy.org

Sempat Drop, Santri yang Positif Corona di Majalengka Mulai Berangsur Pulih

Seorang petugas kesehatan yang baru melakukan pemeriksaan terhadap para santri yang menjalani karantina di Gedung SKB Majalengka tengah di semprot desinfektan, untuk membunuh virus yang menempel, Rabu 23 Juni 2021.
Seorang petugas kesehatan yang baru melakukan pemeriksaan terhadap para santri yang menjalani karantina di Gedung SKB Majalengka tengah di semprot desinfektan, untuk membunuh virus yang menempel, Rabu 23 Juni 2021. /Kabar Cirebon/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT - Puluhan santri Al Quraniyyah yang positif corona dan menjalani isolasi di Gedung SKB Majalengka sejak beberapa hari lalu kondisinya mulai berangsur membaik, terlebih pasien Covid-19 OTG kondisinya tetap stabil.

Menurut keterangan Kasie Kedaruratan BPBD Kabupaten Majalengka Reza Permana, dari 58 santri yang menjalani isolasi karena positif corona, beberapa di antaranya bergejala.

Santri positif corona yang bergejala ini suhu tubuhnya sempat alami kenaikan di atas 37 derajat celcius disertai batuk.

Namun, para santri yang positif corona itu kini berangsur membaik seiring dengan pengbatan dan pemeriksaan medis yang dilakukan setiap hari mulai pukul 09.00 WIB.

Baca Juga: Said Aqil Sebut Lewat Vaksin Corona, Indonesia Berpotensi ‘Diambil Alih’ Asing

“Pasien yang bergejala dan tidak bergejala kami pisah. Mereka yang bergejala ditempatkan di ruang barisan depan dan tidak bergejala di bangunan belakang. Ketika ada pasien tidak bergejala kemudian diketahui bergejala segera kami pindah untuk menghindari pemaparan kepada yang tidak bergejala,” ungkap Reza.

Kondisi ini untuk memudahkan penanganan ketika ada masalah menimpa pasien positif corona. Terutama pasien-pasien bergejala yang pengawasannya harus lebih ekstra dibanding pasien positif corona yang tidak bergejala.

Reza mengatakan, untuk mengawasi pasien positif corona di SKB, Satgas Covid-19 Kabupaten Majalengka menempatkan sejumlah personil dari BPBD sebanyak enam orang setiap harinya dan dari Satpol PP sebanyak dua orang.

Mereka berjaga selama 24 jam sekaligus mengawasi para santri yang positif corona agar tidak berkeliaran ke luar. Atau, katanya, menjaga keluarganya yang memaksa untuk minta bertemu dengan santri yang menjalani karantina. Karena ada beberapa keluarga yang menjenguk dan minta bertemu saat karantina.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat