PIKIRAN RAKYAT - Umat Konghucu dari berbagai daerah antusias mengikuti ritual sembahyang King Hoo Ping di Vihara Pemancar Keselamatan atau Klenteng Hok Tek Teng Sin, ruas Jl Abdul Halim Majalengka, yang jatuh pada bula ke 7 Imlek, Minggu, 22 Agustus 2021.
Menurut keterangan Ketua Vihara Pemancar Keselamatan Edhi Subarhi, sembahyang ini dilakukan untuk mengenang dan memberi penghormatan kepada para leluhur umat Konghucu yang telah meninggal dunia.
Mereka yang melakukan ritual dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung, Bekasi, Cirebon, dan sejulah wilayah lainnya yang sebelumnya mendaftarkan diri untuk melakukan sembahyang di Klenteng tersebut.
Sembahyang King Hoo Ping ini cukup berbeda dari biasanya. Umat Konghucu melakukan sembahyang di lima titik yang berbeda dengan aneka persembahan atau sesajian yang mencapai lima altar. Biasanya sembahyang hanya di dua altar.
Baca Juga: Foto Mayangsari Cuma Berpakaian Dalam Tersebar, Pamor Istri Pangeran Cendana Seketika Luntur
Pengurus Klenteng menyiapkan aneka persembahan mulai bunga-bungaan seperti sedap malam, mawar, aster dan beragam bunga lainnya, aneka minuman, makanan berupa kue basah, kue kering, bolu, nasi, daging, ikan, beras, serta anek buah-buahan, hingga meja berukuran besar penuh dengan perseembahan.
![King Hoo Ping di Klenteng Kok Tek Tjeng Sin atau Vihara Pemancar Keselamatan di Jl Abdul Halim Majalengka, yang jatuh pada bulan ke 7 Imlek , Minggu, 22 Agustus 2021.](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x53:1040x599/x/photo/2021/08/22/2870410167.jpg)
Untuk persembahan ini tak hanya disediakan oleh pengurus Klenteng, namun mereka yang akan melakukan sembahyang bebas membawa makanan untuk persembahan sendiri sesuai keinginan atau makanan kesukaan leluhurnya.
Baca Juga: Imlek 2021, Puluhan Narapidana Konghucu Dapat Remisi Khusus
Lita dan Lusi misalnya mereka datang bersama anggota keluarganya dari Bekasi untuk sembahyang sambil membawa aneka makanan untuk persembahan, seperti kue, kornet, buah-buahan dan abeka makanan lainnya.