PIKIRAN RAKYAT - Buah manggis khas Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, belum banyak menjadi produk olahan bernilai ekonomi tinggi.
Sedangkan, hasil produksi petani lokal juga turun akibat cuaca buruk sehingga berdampak terhadap penurunan ekspor.
Potensi produk olahan manggis itu diungkap dalam Festival Manggis Purwakarta 2021.
"Petani jangan hanya menjual buahnya. Tapi membuat inovasi olahan dari manggis," kata Kepala Dinas Pangan dan Pertanian setempat, Sri Jaya Midan, Kamis, 26 Agustus 2021.
Menurutnya, buah manggis hasil produksi petani lokal saat ini belum maksimal diserap untuk pasar ekspor. Midan memperkirakan dari hasil produksi sebanyak 46.000 ton per tahun, baru sekitar 3.000 ton yang berhasil diekspor.
"Buah manggis untuk ekspor memang harus memenuhi persyaratan khusus seperti (tampilan) buahnya tidak rusak. Jadi, harus ditangani khusus pada saat panennya," tutur Midan dalam Festival Manggis Purwakarta yang digelar secara virtual itu.
Baca Juga: Berminat Kerja di Startup? Kenali Skill yang Paling Banyak Dicari
Hal senada diungkapkan Salman Al Farisi selaku pembuat dan pengelola aplikasi penjualan daring (e-commerce) lokal, Toko Purwakarta (Topur). Menurutnya, potensi produk olahan manggis sangat besar namun belum banyak dikembangkan oleh masyarakat lokal.
Buah manggis disebut bisa diolah menjadi produk makanan, sirup hingga obat-obatan dari ekstrak buahnya. Beberapa produk olahan manggis itu juga telah dipasarkan di Topur dan mendapatkan respon positif dari para pembeli.