kievskiy.org

Isu Pencabulan, Picu Massa Lakukan Perusakan Pabrik Garmen

KENDARAAN kepolisian disiagakan di depan Pabrik PT Wintai Garmen dan dalam pabrik untuk mengaja adanya indikasi akan terjadi penyerbuan ke pabrik yang dilakukan oleh sekelompok maSsa, Senin 14 Maret 2016.*
KENDARAAN kepolisian disiagakan di depan Pabrik PT Wintai Garmen dan dalam pabrik untuk mengaja adanya indikasi akan terjadi penyerbuan ke pabrik yang dilakukan oleh sekelompok maSsa, Senin 14 Maret 2016.*

MAJALENGKA,(PR).- Sebuah pabrik garmen, PT Wintai garmen di Desa Majasuka, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka dirusak sekelompok massa, kini pabrik tersebut terus dijaga kepolisian dan TNI karena ada ancaman perusahaan akan diserbu lagi, Senin 14 Maret 2016. Menurut keterangan Wakapolres Majalengka Komisaris Polisi Handrio Wicaksono disertai Kapolsek Sumberjaya Ajun Komisaris Polisi Dedi Budiana ditemui di lokasi pabrik, sarana yang dirusak sekelompok massa tersebut adalah camera CCTV, dan Pos Satpam serta mereka juga melakukan vandalisme di dinding tembok benteng perusahaan. Selain itu dua orang satpam perusahaan juga dipukuli. Atas kejadian tersebut pihak kepolisian sudah memintai keterangan satu orang saksi pelaku yang saat itu bersama kelompok massa lainnya. “Kami sudah memintai keterangan salah seorang saksi yang saat itu diajak oleh pelaku untuk menyerbu ke pabrik. Hanya saat massa yang lain pulang dia tertinggal karena ketika itu dia sedang berada di toilet. Saksi tidak mengetahui teman-temannya pulang, dan dia segera kami bawa ke Mapolsek untuk dimintai keterangan,” ungkap Dedi. Hasil keterangan sementara yang bersangkutan hanya diajak oleh pelaku dan tidak mengetahui apa yang akan dilakukan di pabrik. Kedatangan massa ke pabrik sendiri katanya dipicu oleh adanya isu yang menyebutkan telah terjadi pencabulan oleh karyawan pabrik, namun tidak jelas siapa yang dicabuli dan siapa yang mencabuli. Bagian HRD PT PT Wintai Garmen, Usta, menyjelaskan, sebelum kejadian, Kamis (10/3/2016) perusakan pihak perusahaan didatangi oleh seorang warga SY, yang mengaku dari Organisasi PP Muhamadiyah Cirebon serta Forum Umat Islam, sambil menunjukan foto karyawan perusahaan dalam kondisi tanpa busana. Dia menuding telah terjadi pencabulan yang dilakukan oleh karyawan asing asal Taiwan Mr Shi yang kini sudah dipecat, namun tidak dijelaskan siapa yang telah dicabulinya tersebut. “Tiga hari berikutnya dia kembali datang namun saya tidak tahu apa yang dibicarakan dengan pihak manajemen. Esoknya muncul surat ancaman kalau dia akan mendatangkan massa yang lebih banyak lagi,” ungkap Usta. Disinggung soal adanya informasi yang menyebutkan adanya seseorang yang mengatasnamakan sebuah organisasi yang memeras perusahaannya dengan meminta uang sebesar Rp 50.000.000 dan perusahaan baru menyerahkan sebesar Rp 10.000.000, Usta tidak bersedia memberikan penjelasan secara rinci. “Saya tidak mengetahui apakah diberikan uang atau tidak. Saya hanya mengetahui kalau dia datang ke kantor sambil membawa surat dan mengatakan telah terjadi pencabulan, namun kalau dia datang ke pimpinan perusahaan benar,” kata Usta. Kapolsek menyebutkan tidak terjadi pencabulan yang dilakukan oleh karyawan perusahaan, kalaupun ada adalah pornografi, yang menyebarkan foto tersebut bukan yang bersangkutan melainkan pihak lain. “Kami sudah mengantongi siapa pelaku penyebaran foto tersebut, kami juga sudah mengetahui pelaku perusakan kantor dan kini sedang dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Kapolsek.(Tati Purnawati-Kabar Cirebon/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat