BANDUNG, (PR).- DPD Pemuda Tani HKTI Provinsi Jawa Barat mengutuk dan memprotes keras aksi penembakan gas air mata kepada ratusan petani di Desa Sukamulya, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Kamis, 17 November. Seperti diberitakan PR, proses pengukuran lahan untuk pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) berujung ricuh.
Menurut Ijang Faisal, Sektetaris Wilayah DPD Pemuda Tani HKTI Jawa Barat, tindakan penembakan gas air mata dalam unjuk rasa di sawah pun dinilai berlebihan, karena aksi pendudukan lahan tidak mengganggu kepentingan umum.
“Ini jelas sudah kelewatan, dan melanggar HM untuk itu kami meminta Kapolda Jabar dan Kapolri mengusut tuntas kejadian tersebut. Kami juga akan melaporkan ke Komnas HAM terkit kisruh tersebut. Dan kami juga meminta kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memikirkan ulang projek tersebut sebelum konflik dengan masyrakat sekitar bisa terselersaikan,” kata Ijang, melalui rilis yang diterima PR, Jumat, 18 November 2016.
Dia menambahkan, kisruh tidak akan terjadi kalau pemerintah dan pengembang mempunyai perencanan matang dalam pelaksanaan pembangunan bandara tersebut. Pemerintah Provinsi Jabar dan pengembang dinilai tertutup dalam kasus tanah di lokasi tersebut.
Mengacu kepada UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, lanjut Ijang, seharusnya masyarakat mendapatkan informasi yang transparan tentang penetapan harga. Untuk itu pihaknya menegaskan Pemprov Jabar harus membuka semua dokumen dan menjelaskan kepada masyarakat.***