SUKABUMI, (PR).- Ratusan petani di Pantai Cibutar, Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Senin 28 November 2016 mencemaskan musim paceklik akan berlangsung lama. Kekhawatiran yang sama dirasakan para nelayan seiring intensitas hujan semakin meningkat dalam sebulan terakhir. Padahal, para nelayan berharap tangkapan ikan akan meningkat akhir tahun ini. Sebenarnya penurunan tangkapan ikan sudah berlangsung cukup lama. Bahkan awal tahun ini, sebagian nelayan yang tersebar di sepanjang pesisir pantai selatan Sukabumi telah menghentikan aktivitas melaut. Mereka memilih beralih profesi menjadi kuli bangunan dan berdagang. Sedangkan para nelayan yang masih beraktivitas lebih memilih mencari tangkapan laut ke sejumlah daerah lainnya. Termasuk melaut ke pesisir pantau Cilacap, Jawa Tengah. Kendati aksi eksodus yang dilakukan para nelayan sangat berbahaya dan jauh meninggal sanak keluarganya. "Tapi tidak ada pilihan lain, memilih bertahan melaut mencari ikan karena tidak memiliki keahlian hanya mencari ikan," kata salah seorang nelayan Cibutar, Handi, Senin 28 November 2016. Handi mengatakan, ketidaksiapan para nelayan pergi melaut karena ketinggian gelombang laut yang mencapai 4-6 meter sangat mengancam keselamatan jiwanya. Padahal, kemampuan perahu yang dimilikinya rata-rata hanya kekuatan rata-rata di bawah 5 gross tonnage (GT). "Sehingga tidak mungkin perahu nelayan bisa mencapai laut lepas karena bisa dihantam gelombang tinggi," katanya. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi, Abdul Kodir, mengatakan bahwa tangkapan nelayan masih belum optimal, karena terkendala cuaca yang relatif masih ekstrem. "Pendapatan para nelayan relatif masih belum optimal. Padahal sebelumnya diprediksi akhir tahun ini musim panen ikan," katanya Abdul Kodir mengatakan sebagian besar nelayan dipesisir pantai selatan masih terus melakukan aksi eksodus ke sejumlah daerah di perbatasan Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur. Para nelayan melakukan eksodus untuk mendapatkan ikan karena di Sukabumi mengalami kelangkaan. "Karena mengalami musim paceklik, mereka eksodus mencari ikan dibeberapa daerah lainnya. Hingga hari ini, para nelayan asal Sukabumi masih bertahan," katanya. Abdul Kodir mengatakan harga ikan layur saat ini membuat harganya melambung. Semula harganya sekitar Rp 30.000/kg mengalami kenaikan hingga Rp 60.000-Rp 70.000/kg. "Ikan layur merupakan salah satu hasil tangkapan ikan potensial di perairan selatan Kabupaten Sukabumi. Tapi karena musim pacekkik harganya masih terus melambung karena dipasok dari luar pantai selatan Sukabumi,” katanya.***
Nelayan Sukabumi Cemas Musim Paceklik Terus Berlanjut
![](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/703x0/webp/photo/image/2016/11/1101nelyan-tidak-melaut.jpg)
Terkini Lainnya
Tags
Jawa Barat
Jabar
Sukabumi
nelayan
paceklik
Artikel Pilihan
Terkini
Stasiun Akhir MRT di Cikarang Segera Dibangun Bulan Depan, Jepang Temui Pemkab Bekasi
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Bebaskan Pegi Setiawan di Kasus Vina Cirebon
Polisi Dituntut Ganti Rugi Rp175 Juta, Pegi Setiawan Dirugikan dan Hilang Penghasilan Selama Ditahan
Roundup: Pegi Setiawan Hirup Udara Bebas, Putusan Praperadilan Bikin Polisi Tak Berkutik
Lautan Eceng Gondok di Citarum bak Sepi Sorotan, Berbanding Terbalik dengan Pembersihan Sampah di Batujajar
Polling Pikiran Rakyat
Terpopuler
Profil Dewi Paramita, Mantan Kekasih Ibrahim Risyad Sebelum Menikah dengan Salshabilla Adriani
Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Batang Jawa Tengah Sore Ini
Prediksi Skor Argentina vs Kanada di Copa America 10 Juli 2024: Kondisi Tim, Head to Head, dan Susunan Pemain
Prediksi Skor Spanyol vs Prancis Euro 10 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain
Ibrahim Risyad Diduga Cinlok dengan Salshabilla Adriani Saat Masih Pacaran dengan Dewi Paramita
Perjalanan Cinta Ibrahim Risyad dan Salshabilla Adriani, Dikabarkan Menikah Hari Ini 7 Juli 2024
Pegi Setiawan Dibebaskan Hari Ini, Hakim: Status Tersangkanya Tidak Sah
Jawaban Polri Setelah Pegi Setiawan Dinyatakan Bebas dan Gugur sebagai Tersangka Kasus Vina Cirebon
11 Program Pemerintah Pakai Singkatan Nyeleneh: Siska Ku Intip, Mas Dedi Memang Jantan, dan Jebol Ya Mas
Indonesia Diguncang Gempa 8 Kali Hari Ini 7 Juli 2024, Paling Kencang di Batang Jateng
Kabar Daerah
UNESA masih Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Jalur Mandiri TMUBK hingga Tanggal Ini, Cek Jadwal Lengkapnya!
Deretan Air Terjun Paling Cakep di Pulau Bali, Cocok Didatangi Pas Libur Sekolah
Raja Tallo Gadungan Dilaporkan ke Polda Sulsel: Upaya Menjaga Kemurnian Adat
Bulan Ini Bakal Ada Imunisasi Polio di Kota Tangerang, Sasarannya Anak Usia 0-7 Tahun
6 Air Terjun Paling Romantis dan Eksotis di Pulau Bali, Ajakin Doi ke Sini!
Pikiran Rakyat Media Network
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022