kievskiy.org

Berantas Emon, Sukabumi Bangun Taman Aman

Walikota Sukabumi, Mohamad Muraz, Kamis, 22 Desember 2016 didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi Hanafie Zain tengah  meresmikan taman aman bermain anak-anak Cikondang. Tempat bermain yang dibangun di eks terminal Cikondang, Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang itu, merupakan salah satu bentuk respon dari rasa cemas  kepala daerah atas merebaknya kasus pelecehan seks menimpa anak-anak dibawah umur di Kota Sukabumi.*
Walikota Sukabumi, Mohamad Muraz, Kamis, 22 Desember 2016 didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi Hanafie Zain tengah meresmikan taman aman bermain anak-anak Cikondang. Tempat bermain yang dibangun di eks terminal Cikondang, Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang itu, merupakan salah satu bentuk respon dari rasa cemas kepala daerah atas merebaknya kasus pelecehan seks menimpa anak-anak dibawah umur di Kota Sukabumi.*

SUKABUMI, (PR).-  Walikota Sukabumi, Mohamad Muraz, Kamis 22 Desember 2016, meresmikan Taman Aman bermain anak-anak Cikondang . Tempat bermain yang dibangun di eks terminal Cikondang, Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang itu, merupakan salah satu bentuk respon dari rasa cemas kepala daerah atas merebaknya kasus pelecehan seks yang menimpa anak-anak dibawah umur di Kota Sukabumi.

Muraz sebelumnya mengaku sempat terpukul, karena terulang kembali kasus pelecehan seks beberapa waktu lalu. Ia berharap taman bermain tersebut menjadi tempat pilihan anak-anak untuk mengembangkan kreasinya. Muraz tidak berharap kasus pencabulan emon jilid kedua yang menimpa delapan orang anak dibawa umur kembali terulang.

“Taman ini bagi anak-anak untuk bermain. Karena itu, kami melarang taman Cikondang menjadi tempat tidur para pengemis atau gelandangan,” katanya.

Eks terminal angkutan kota (angkot) disulap menjadi taman dengan berbagai fasilitas pendukung untuk aktivitas anak-anak. Taman tersebut dijaga satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP dan warga sekitar.

Dari Data Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Sukabumi terinventarisir  sejak Januari hingga September 2016 lalu, kasus kekerasan anak dan perempuan yang ditangani  tercatat mencapai  190 kasus.

“Diperkirakan hampir 75 persen atau  139 kasus diantaranya merupakan kasus anak akibat kekerasan seksual anak dan penelantaran. Kasus kekerasan seksual anak mendominasi,” kata Sekretaris Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Sukabumi Joko Kristianto.

Dia menjelaskan 49 dari 139 kasus tersebut merupakan korban kekerasan seksual. Dan sebanyak 32 anak laki-laki dan sisanya 17 orang anak perempuan telah menjadi korban.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat