kievskiy.org

Hutan Mangrove Karangsong Indramayu, Bukti Nyata Alam Mampu Redam Abrasi

Hutan mangrove di Karangsong Indramayu.
Hutan mangrove di Karangsong Indramayu. /Pikiran Rakyat/Gelar Gandarasa

PIKIRAN RAKYAT - Indramayu memiliki panjang pantai sekira 147 kilometer, terbentang dari perbatasan Kabupaten Cirebon sampai Kabupaten Subang.

Sekira 42,6 kilometer di antaranya telah mengalami abrasi, bahkan sebagian telah terkubur sehingga menyebabkan ratusan orang beralih tempat tinggal.

Kondisi tersebut disebabkan tidak adanya pelindung alami alias mangrove. Untuk mengatasi kerusakan lebih jauh, kawasan pesisir Indramayu kembali ditanami mangrove, termasuk Pantai Karangsong.

Pada 1960-an, kawasan Pantai Karangsong merupakan jalur hijau pertumbuhan mangrove yang banyak dimanfaatkan warga untuk menahan abrasi di bibir pantai.

Baca Juga: Profil Taman Buaya Indonesia Jaya di Bekasi, Penangkaran Buaya Terbesar di Indonesia

Sekira tahun 1970-an hingga 1980-an, sebagian kawasan tersebut dibuka dan dijadikan tambak warga.

Kala itu, masyarakat sekitar mendapatkan hasil udang yang melimpah. Konsekuensinya, kawasan hijau beralih fungsi sehingga menyebabkan hilangnya separuh hutan mangrove.

Tidak berselang lama, kerugian dirasakan para petambak udang tahun 1990-an, setelah tambak warga yang menjadi ladang ekonomi tergerus air laut akibat abrasi. Hal itu membuat warga kehilangan mata pencahariannya.

Secara bertahap, proses rehabilitasi mangrove di Karangsong dimulai pada 2003 dan 2004. Namun, persentase keberhasilan tumbuhnya pohon mangrove pada waktu itu sangat rendah, yakni 60 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat