kievskiy.org

Tanggapi Tawuran Pelajar di Bogor, Komisi Perlindungan Anak: Bisa Terulang Kalau Gak Ada Perhatian

Polisi menghadirkan sejumlah tersangka bersama barang bukti senjata tajam, saat gelar perkara kasus tawuran di pintu lobby Mall BTM, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu, 22 September 2021.
Polisi menghadirkan sejumlah tersangka bersama barang bukti senjata tajam, saat gelar perkara kasus tawuran di pintu lobby Mall BTM, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu, 22 September 2021. /Antara Foto/Arif Firmansyah ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor, Dudih Syiarudin, angkat bicara soal tewasnya pelajar yang diduga diserang sesama pelajar. 

Dudih meminta pihak sekolah maupun orangtua harus mewaspadai euforia siswa terhadap Pemberlakuan Tatap Muka (PTM).

Selain berdampak positif, PTM bisa jadi membawa dampak negatif bagi sekolah yang kerap terlibat tawuran. 

Jika biasanya mereka hanya berinteraksi secara daring, kini siswa  bisa bertemu dengan teman bahkan dengan rival tawuran mereka.

Baca Juga: Perut Lesti Kejora Disebut Lebih Besar dari Aurel, Usia Kandungan Istri Rizky Billar Diungkap Istri 'Sultan'

“Kejadian seperti ini bisa jadi terulang kalau enggak ada perhatian dari semua pihak terutama orang tua. Artinya lebih kepada perhatian orang tua kepada anak dan wilayahnya masing-masing. Kalau anak dalam kondisi tidak bisa diawasi dan diberi masukan. Ini euforia, bentuk dari euforia setelah lama tidak berinteraksi dengan teman atau bahkan musuhnya,” ujar Dudih kepada Pikiran Rakyat, Senin, 11 Oktober 2021.

Dudih pun meminta seluruh pihak dapat memperhatikan kasus ini dengan serius. KPAID Kota Bogor pun akan langsung berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk melakukan pendampingan. 

Dudih juga meminta, lembaga-lembaga perlindungan anak dan keluarga di Kota Bogor, Jawa Barat, bisa secara intensif, memberikan edukasi tentang pentingnya memperhatikan kondisi anak, terutama di usia remajanya.

Baca Juga: Digoda Bisa Dekat dengan Ariel Noah, Dina Lorenza: Mentang-mentang Single yah…

“Euforia ini banyak dampak, terutama dampak negatif.  Saat ini ketemu saja, jangankan saling teriak. Melotot pandang-pandangan saja anak sekarang bisa salah sangka. Inilah bentuk ketidakdiberikannya peluang energi mereka sesuai potensinya. Kalau kita salurkan tidak stuck pada satu kasus saja, Insya Allah tidak akan seperti itu,” kata Dudih.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat