kievskiy.org

Ridwan Kamil Sambut Kurikulum Shopee untuk Guru dan Siswa SMK, Siap Cetak Lulusan Canggih

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) dan Direktur Shopee Indonesia Christin Djuarto (kanan) dalam acara peresmian kerja sama Shopee dan Pemprov Jawa Barat di Bandung, 23 November 2021.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) dan Direktur Shopee Indonesia Christin Djuarto (kanan) dalam acara peresmian kerja sama Shopee dan Pemprov Jawa Barat di Bandung, 23 November 2021. /Dok. Shopee

PIKIRAN RAKYAT - Shopee menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dalam memberikan pelatihan pengembangan bisnis digital bagi 406 guru dan 26.000 murid di 206 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jawa Barat.

Kerja sama Shopee dan Pemprov Jawa Barat itu diresmikan di Kampus UMKM Shopee Ekspor, Kota Bandung, pada 23 November 2021. Hadir dalam acara itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi, Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Christin Djuarto, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nina Susana Dewi.

Christin Djuarto mengatakan, kerja sama ini adalah bagian dari komitmen Shopee mendigitalisasi lebih banyak UMKM lokal.

"Kami melihat kerja sama ini dapat memberikan manfaat jangka panjang. Generasi muda yang dilatih tentang bisnis digital diharapkan mampu membantu lebih banyak UMKM lokal untuk juga bisa masuk dalam platform dagang online sehingga dapat bertumbuh bersama Shopee," sebut Christin.

"Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan juga Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat atas kepercayaannya bagi kami,” sebutnya lagi.

Baca Juga: Kolaborasi Shopee dan Pemprov Jabar: Siapkan Pelatihan hingga Kurikulum Khusus untuk Guru dan Siswa SMK

Di sisi lain, Ridwan Kamil mengatakan Jawa Barat bisa disebut provinsi yang paling siap menyongsong ekonomi digital.

"Dalam semangat ekonomi digital, SDM (sumber daya manusia) harus siap. Nah, 206 SMK akan menggunakan kurikulum Shopee supaya lulusannya bisa diserap langsung oleh e-commerce. Menandakan kami sekarang sudah bergeser kurikulumnya, yang tadinya biasa-biasa menjadi sangat luar biasa merespons (industri) 4.0," kata Ridwan Kamil.

Pria yang akrab disapa Emil itu menuturkan, tingkat pengangguran tertinggi masih dari kalangan lulusan SMK. Salah satu sebabnya karena kurikulum yang kurang adaptif dengan perkembangan zaman.

Baca Juga: Shopee Dirikan Kampus UMKM di Jakarta, Jadi Pendamping Industri Nasional Menuju Internasional

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat