kievskiy.org

Bakti Napi, Agar Bekasi Tidak Panas Lagi

WARGA binaan serempak menanam pohon di sekitar Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Bekasi, Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi, Jumat 22 Maret 2019. Pada peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ini, warga binaan berharap Bekasi tidak panas lagi.*/ TOMMI ANDRYANDY/ PIKIRAN RAKYAT
WARGA binaan serempak menanam pohon di sekitar Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Bekasi, Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi, Jumat 22 Maret 2019. Pada peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ini, warga binaan berharap Bekasi tidak panas lagi.*/ TOMMI ANDRYANDY/ PIKIRAN RAKYAT

PAGI, Jumat 22 Maret 2019, di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Bekasi (Cikarang) tampak lebih sibuk dari biasanya. Tak sekadar apel rutin yang dilanjutkan senam pagi, aktivitas warga binaan bertambah, yaitu menghijaukan lingkungan sekitar.

Penghijauan digelar dalam rangka peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan. Meski begitu, para warga binaan memastikan kegiatan tersebut tidak sebatas seremoni. Lebih dari itu, mereka memiliki mimpi besar, tak ingin Kabupaten Bekasi panas lagi.

“Tiap hari itu terik banget, cuaca begini mana enggak ada pepohonan. Siapa tahu aja ini bibit tumbuh jadi pohon rindang,” kata salah seorang warga tatkala selesai menanam benih pohon mahoni di depan pintu masuk Lapas Cikarang, di Desa Pasirtanjung Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi.

Seperti yang diungkapkan warga tersebut, cuaca Bekasi memang dikenal panas, berbeda dengan Bandung sebagai pusat Jawa Barat atau mungkin Tasik dan Garut di wilayah selatan.

Teriknya cuaca di Bekasi dipercaya banyak orang disebabkan karena masifnya kawasan industri. Setiap mata memandang, utamanya di wilayah Cikarang, pabrik menjadi pemandangan utama. sayangnya, cuaca yang panas ini tidak diimbangi dengan keberadaan pohon yang rindang.

Kondisi ini yang dicoba diubah para warga binaan. Meski bukan pergerakan besar, upaya para napi ini patut diapresiasi.

Penanaman pohon ini digelar sedikitnya oleh 30 warga binaan yang menyebar di sekitar Lapas. Untuk diketahui, Lapas berada di tengah hamparan sawah dengan saluran irigasi sekunder. Penanaman pohon dilaksanakan di sepanjang jalan yang berdampingan dengan saluran irigasi tersebut.

 “Ini merupakan bagian dari peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan. Seperti namanya, kami ingin hari bakti ini diwujudkan dengan aksi nyata. Apa yang bisa dilakukan Lapas Cikarang bersama warga binaan terhadap lingkungan sekitar. Jika sebelumnya dilakukan dengan membangun sarana umum bagi warga sekitar, kini lingkungan hidup dengan menanam pohon,” ujar Kepala Lapas Cikarang, Kadek Anton Budiharta.

Penanaman pohon dilakukan juga bersama komunitas pecinta lingkungan seperti Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia (KPLHI) Kabupaten Bekasi yang menyumbang 5.000 bibit dan Serdadu Komunitas Cibeet (Sekoci) yang turut menyumbang 500 bibit.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat