kievskiy.org

Pembebasan Lahan Seksi 4 dan 6 Tol Cisumdawu akan Rampung Tahun Ini

PROYEK pembangunan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di area Cisumdawu Tunnel Project di kampung Sawah Buah, desa Pamulihan, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Senin 18 Maret 2019. Proyek pembuatan jalan tol Cisumdawu terus digenjot sebagai upaya percepatan pembangunan nasional, khususnya di Jawa Barat.*/ADE MAMAD/PR
PROYEK pembangunan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di area Cisumdawu Tunnel Project di kampung Sawah Buah, desa Pamulihan, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Senin 18 Maret 2019. Proyek pembuatan jalan tol Cisumdawu terus digenjot sebagai upaya percepatan pembangunan nasional, khususnya di Jawa Barat.*/ADE MAMAD/PR

BANDUNG,(PR).- PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) menargetkan pembebasan lahan terutama untuk seksi 4 Cimalaka-Legok dan seksi 6 Ujung Jaya-Dawuan akan tuntas seluruhnya tahun ini.

Direktur PT Jasa Sarana Dyah S. Wahyusari mengatakan, pihaknya yang termasuk konsorsium CKJT terus mengebut upaya pembebasan lahan dikedua seksi tersebut. Pengadaan untuk seksi 4 baru 8 persen dan seksi 6 sudah 16 persen. Pengadaan lahan seksi 4 dan 6 dipercepat mengingat ditargetkan pada 2019 ini seluruhnya bisa tuntas. 

"Proses pengadaan lahan bisa berlangsung cepat mengingat PT CKJT sudah memiliki dana talangan dari perbankan. Untuk pengadaan tanah sekitar Rp2 triliun, tahun ini saja,” ujar Dyah pada wartawan di Bandung, Senin, 25 Maret 2019.

Menurut dia, pihak konsorsium melompati proses pembebasan lahan dan konstruksi di seksi 5 Legok-Ujung Jaya sepanjang 14,9 kilometer mengingat seksi 6 dibutuhkan untuk percepatan akses ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka. Saat ini CKJT sendiri tengah memproses pembangunan fisik di ruas seksi 3 Sumedang-Cimalaka sepanjang 4 kilometer dimana lahannya sudah hampir 100 persen. 

Dyah pun mencatat proses konstruksi di ruas tersebut sudah mencapai lebih dari 60 persen. Dengan kondisi tersebut pihaknya menilai seksi 3 bisa saja dipergunakan sebagai jalur darurat untuk arus mudik mendatang. 

"Meski belum dibeton, secara fungsional ruas ini bisa digunakan. Jadi kalau untuk mudik berat, karena seksi 1 baru 14 persen, seksi 2 bisa seksi 3 bisa dikejar tapi belum operasional artinya cuma jalur darurat begitu saja,” tutur dia.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, Pemprov Jabar terus mempercepat pembangunan sarana prasarana, seperti jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Menurutnya, tol Cisumdawu ini dapat menjadi pemicu perkembangan BIJB, karena dapat menjangkau masyarakat wilayah metropolitan Bandung Raya.

Iwa mengatakan, saat ini pembangunan jalan tol Cisumdawu sesi satu (Cileunyi-Rancakalong), sesi dua (Rancakalong-Sumedang) dan sesi tiga (Sumedang-Cimalaka) sedang dalam proses pembangunan. Diharapkan, tol Cisumdawu akan rampung pada September 2019 dan dapat digunakan untuk menambah minat masyarakat menggunakan BIJB.

“Kita juga mendorong penyelesaian berbagai sarana prasarana, termasuk jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan. Diharapkan September 2019 ini bisa selesai. Ini mungkin salah satu faktor pemicu yang nantinya bila selesai, Cileunyi-Sumedang-Dawuan itu bisa ditempuh selama 45 menit, karena cuma 61 km,” kata Iwa.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat