kievskiy.org

Cerita dari Sukahening Tasikmalaya Daerah Asal Para Penjaga Toilet di Indonesia, Terungkap Biaya per Tahunnya

Ilustrasi toilet.
Ilustrasi toilet. /Pixabay/PIX1861

PIKIRAN RAKYAT -  Desa Kiarajangkung dan Desa Sundakerta, Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dikenal sebagai kampung pengusaha toilet.

Sebut saja, Cecep Ruhimat, pengusaha toilet sukses yang kini menjadi anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya.

Selain itu, terdapat pula perintis usaha jasa toilet lain, seperti Uju, Nurjaman (alm), Oyo Suryadi, dan Nur Alam.

Mereka mengelola toilet mulai dari kawasan pasar, terminal, hingga SPBU di Sumatra, Jawa, dan Bali. Ribuan warga pun terlibat dan diberdayakan sebagai penjaga toilet. Cecep menuturkan, pengelolaan toilet di SPBU atau di lokasi lain tidak ada bedanya.

Baca Juga: Penangkapan Densus 88 Selanjutnya Kemungkinan Buat Publik Geger, Polisi: Tidak Mau Berandai-andai

Baca Juga: PPKM Level 3 Saat Nataru Bersifat Sementara, Ayo Kerja Sama Turunkan Tren Kasus Covid-19

Soalnya, sama-sama menawarkan jasa membantu pelancong ketika membutuhkan tempat buang air kecil atau air besar. Oleh karena itu, dibutuhkan pengelolaan yang baik agar pengunjung merasa nyaman.

Menurut dia, perbedaannya hanya terletak pada sistem kerja sama. SPBU atau Pertamina menjalin kerja sama dengan pengusaha toilet dengan sistem kontrak kerja.

Dalam setahun, nilai rata-rata mencapai Rp14 juta. Walakin, nilai itu pun bergantung kesepakatan awal dengan Pertamina.

Sementara itu, pengelolaan toilet di tempat umum seperti pasar dan terminal kini dilakukan dengan lelang terbuka. Hal itu berbeda dari sebelumnya yang hanya mengandalkan koneksi atau kedekatan dengan pemilik lokasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat