kievskiy.org

Tempat Peristirahatan, Bisnis Baru Menyambut Mudik

FOTO ilustrasi rest area yang nyaman.*/DOK. PR
FOTO ilustrasi rest area yang nyaman.*/DOK. PR

PURWAKARTA, (PR).- Nilai transaksi uang selama perjalanan mudik Lebaran 2019 diperkirakan mencapai enam triliun rupiah. Karena itu, masyarakat daerah yang dilalui jalur mudik perlu memanfaatkan potensi ekonomi tersebut.

"Potensi belanja ini mesti dimanfaatkan oleh daerah-daerah yang dilalui Tol Trans-Jawa, salah satunya dengan menyiapkan fasilitas area istirahat di daerah-daerah tersebut," kata pengamat transportasi Djoko Setijowarno, Senin 29 April 2019. Termasuk di antaranya Kabupaten Purwakarta.

Untuk itu, Djoko menyarankan pemerintah daerah menyiapkan masyarakat setempat. Pemerintah juga didorong untuk mempromosikan lokasi-lokasi peristirahatan tersebut dan potensi pariwisata lokal yang bisa dikunjungi pemudik dari sekarang.

Pada waktu bersamaan, pengelola jalan tol juga diminta aktif mengedukasi masyarakat dan pemudik untuk beristirahat di luar jalan tol atau di daerah yang dilalui jalan tol. "Jadi, pemudik bisa merencanakan pilihan daerah yang hendak dijadikan tempat istirahat saat mudik nanti," kata Djoko menambahkan.

Lebih lanjut, operator jalan tol harus menyiapkan sistem yang membuat pemudik tak perlu membayar saat keluar-masuk pintu Tol Trans-Jawa untuk beristirahat. Djoko menilai hal itu penting untuk mendorong pemudik memanfaatkan daerah yang dilalui jalan tol sebagai tempat istirahat.

Upaya tersebut sekaligus untuk menghindari kemacetan di dekat rest area. Menurut pengamatannya, potensi kemacetan biasa terjadi di jalur masuk rest area akibat kelebihan pengunjung tapi masih banyak kendaraan yang akan masuk.

Tak beroperasi lagi

Alih-alih memanfaatkan momentum mudik, kios penjual makanan dan oleh-oleh khas Purwakarta di rest area kilometer 72 justru tak beroperasi lagi. Hal itu diakui Entis Sutisna sebagai Asisten Setda Bidang Pemerintahan Hukum dan Kesejahteraan Rakyat yang merupakan mantan Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Purwakarta sebelumnya.

"Tutupnya sudah tiga bulan terakhir karena yang mampir ke rest area 72 itu masih sepi," kata Entis. Namun, ia tidak memungkiri bahwa kontrak kerja sama pemerintah daerah dengan pengelola rest area tersebut masih ada.

Sehingga, tidak menutup kemungkinan pemerintah daerahnya akan kembali mengoperasikan kios makanan dan oleh-oleh lokal di sana. Mengenai promosi tempat wisata di Purwakarta agar menjadi tempat singgah pemudik, ia belum mengetahui rencana dari dinas terkait.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat