kievskiy.org

Lambat Pelaksaan Vaksinasi Dosis Kedua, Kendala Jenis Vaksin yang Tak Sama di Majalengka

Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pixabay/fernandozhiminaicela Pixabay/fernandozhiminaicela

PIKIRAN RAKYAT - Lambatnya pelaksanaan vaksinasi dosis 2 di Kabupaten Majalengka di antaranya akibat ketersediaan vaksin yang sesuai dengan vaksin yang digunakan pada saat vaksinasi dosis satu. Karena vaksin yang digunakan pada saat dosis satu dan dua harus sama.

Menurut keterangan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Harizal Harahap, jenis vaksin yang sesuai dengan dosis satu tersebut pengiriman dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sempat terhambat terkait pemerataan pelaksanaan vaksinasi di kabupaten/kota lain di Jawa Barat.

“Beberapa waktu lalu vaksin untuk kebutuhan dosis dua agak terlambat. Sementara penggunaan dosis dua berbeda dengan penggunaan dosis satu yang bisa semua jenis vaksin, bisa Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, atau Novavax. Sedangkan pada dosis dua kan tidak begitu,” ungkap Harizal.

Tak heran menurutnya ketika beberapa pekan lalu, target pelaksanaan vaksinasi dosis satu dan dosis dua sempat jomplang karena ketidaktersediaan vaksin yang sama dengan yang dipergunakan sebelumnya. Beruntung kini pengiriman vaksin dari Pemprov membaik.

Baca Juga: Bahaya Varian Baru Covid-19 Omicron, Pakar China Ungkap Vaksin Mana yang Ampuh Menangkal

“Saya dulu terus menerus meminta vaksin jenis yang dibutuhkan, jawabannya selalu pemerataan, nanti dan nanti, padahal kita setiap melakukan vaksinasi ini dilakukan untuk dosis satu dan dua. Sekarang Alhamdulillah baik, vaksin untuk dosis dua yang dibutuhkan masyarakat bisa tersedia,” katanya.

Hingga Sabtu 277 November 2021 menurut Harizal, pencapaian vaksinasi dosis satu secara total telah mencapai 65 persenan atau sebanyak 682.370 dosis, untuk dosis dua sebesar 34 persen atau sebanyak 355.055 dosis.

Untuk tingkat remaja pencapaian diangka 100 persen tinggal 6 persenan karena sekarang telah mencapai 94 persen atau 116.740 dosis dan dosis dua sebesar 66 persen atau 92.366 dosis. Kebetulan menurutnya untuk jenis Sinovac stok selalu mencukupi.

Sedangkan untuk kategori lansia pencapaian telah 52 persen atau sebanyak 65.660 dosis, dan dosis dua sebesar 19 persen atau sebanyak 23.715 dosis. Ini juga awalnya hambatannya adalah ketersediaan vaksin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat