kievskiy.org

Link and Match antara SMK dan Dunia Usaha harus Intensif

SMKN 1 Bekasi menjalin kerja sama dengan PT United Tractors Pandu Engineering (PATRiA). Antara lain menerima bantuan renovasi bengkel las tempat praktikum siswa jurusan pengelasan, juga bantuan berupa material baja lunak seberat 3 ton juga pasokan gas CO yang bisa diminta rutin pihak sekolah sesuai kebutuhan praktikum siswa.*/DOK. SMKN 1 BEKASI
SMKN 1 Bekasi menjalin kerja sama dengan PT United Tractors Pandu Engineering (PATRiA). Antara lain menerima bantuan renovasi bengkel las tempat praktikum siswa jurusan pengelasan, juga bantuan berupa material baja lunak seberat 3 ton juga pasokan gas CO yang bisa diminta rutin pihak sekolah sesuai kebutuhan praktikum siswa.*/DOK. SMKN 1 BEKASI

BEKASI, (PR).- Masih tingginya angka pengangguran dari kalangan lulusan SMK disinyalir terjadi karena adanya 'missing link' antara dunia kerja dengan dunia pendidikan. Untuk mengatasinya, tentunya koordinasi antara dunia pendidikan dan dunia kerja harus lebih diintensifkan sehingga kompetensi siswa SMK bisa semakin sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

Menyadari pentingnya hal tersebut, SMKN 1 Kota Bekasi terus memperluas kerja sama dengan dunia usaha sebagai bentuk 'link and match' bagi terserapnya lulusan sekolah. "Sudah banyak perusahaan yang menjalin kerja sama 'link and match' dengan kami dan bentuk kerja samanya berbeda-beda" kata Kepala SMKN 1 Kota Bekasi Sugiyono, Sabtu, 11 Mei 2019.

Bentuk kerja sama dimaksud antara lain rekrutmen lulusan oleh ratusan perusahaan yang telah bekerja sama. "Jadi setiap tahunnya selalu saja ada siswa yang bahkan sudah diterima kerja di perusahaan meskipun belum lulus," katanya.

Bentuk kerja sama lain ialah dengan menjalin nota kesepahaman. Yang sudah terwujud antara lain dengan Toyota. Selain memberikan bantuan mesin untuk alat praktikum siswa kejuruan teknik kendaraan ringan maupun permesinan, Toyota juga turut rutin merekrut lulusan SMKN 1 Kota Bekasi yang telah lolos serangkaian seleksi.

Lantas ada juga pembukaan Kelas Industri yang terwujud berkat kerja sama dengan PT Inti Ganda Perdana yang membuka kelas industri sekali sepekan untuk 30 siswa terpilih. "Dalam kelas tersebut, perwakilan perusahaan memberikan bekal 'soft skill' yang harus dimiliki siswa agar mampu bersaing di dunia kerja, semisal kedisiplinan, kinerja, tanggung jawab, serta karakter positif lainnya," katanya.

Kemudian yang baru-baru ini dijalin ialah dengan PT United Tractors Pandu Engineering (PATRiA). Bantuan yang diberikan berupa renovasi bengkel las tempat praktikum siswa jurusan pengelasan yang di-'setting' layaknya suasana bengkel las di PATRiA. Tak sekadar kelengkapannya, disalurkan pula bantuan berupa material baja lunak seberat 3 ton juga pasokan gas CO yang bisa diminta rutin pihak sekolah sesuai kebutuhan praktikum siswa.

Namun selain bantuan yang berupa materi, PATRiA juga memberikan kurikulum yang selanjutnya diselaraskan dengan kurikulum sekolah. Kurikulum yang diberikan PATRiA itu termasuk materi 'soft skill' yang dimaksud untuk menempa mental juga pembentukan karakter siswa yang nantinya siap masuk dunia kerja.

"Sebab begitu menyelesaikan pendidikannya di tingkat SMK, siswa bisa langsung diserap kerja di PATRiA jika lolos seleksi. Kalaupun tidak, siswa bisa disalurkan PATRiA melalui asosiasinya," katanya.

Atau jikapun tetap gagal direkrut dunia usaha, lulusan yang telah menguasai keterampilan mengelas bisa percaya diri memulai usaha sendiri. Sebab selama ini karena ketidaksiapan mental, banyak lulusan yang masih enggan berwirausaha selepas sekolah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat