CIAMIS,(PR).- Sebanyak 10.000 rumah tangga miskin (RTM) di Ciamis dapat membeli paket kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) dengan harga murah. Kegiatan Operasi Pasar Murah (OPM) yang digelar Disperindag Provinsi Jawa Barat di Ciamis itu berlangsung mulai Senin, 20 Mei 2019 di Desa Winduraja, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis. Kegiatan tersebut langsung dipantau oleh Buati Ciamis Herdiat Sunarya.
Paket kepokmas berisi beras kualitas premium 5 kilogram, gula pasir 3 kilogram, dan minyak goreng 3 kilogram. Harga paket normal Rp 136.000, akan tetapi dalam kegiatan tersebut dibanderol hanya 50 persennya.
“Sasarannya adalah RTM. Untuk kegiatan ini, kami bekerjasama dengan Disperindagkop Ciamis, sesuai kondisi ada 10.000 penerima. Barang yang disediakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tutur Kepala Seksi Barang Pokok dan barang Penting Disperindag Provinsi Jawa Barat Muhamad N Hakim.
Dia mengungkapkan anggaran yang disediakan untuk OPM kepokmas menghadapi lebaran sebesar Rp 20 miliar, yang dibagi untuk 27 kabupaten dan kota. Beberapa kabupaten sudah mulai menggelar kegiatan serupa. Pemilihan Desa Winduraja sebagai salah satu lokasi OPM karena termasuk daerah yang rawan. Khusus di tempat tersebut disediakan 700 paket.
“Kami berharap dengan adanya OPM ini dapat menekan harga di pasar, sehingga tidak terjadi kenaikan harga, yang umumnya berlangsung menjelang lebaran. Meskipun ada kenaikan, harga tersebut masih dapat dijangkau oleh masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan OPM ini. Kegiatan yang langsung menyentuh masyarakat tersbeut, diharapkan dapat menekan harga pasar.
“Selain di Kawali, kegiatan serupa juga bakal diadakan di Kecamatan Cidolog, Sindangkasih serta Cikoneng. Kami juga akan terus memantau, apabla ada kenaikan harga masih taraf wajar,” tuturnya.
Dia mengungkapkan tersedianya stok bahan pokok yang cukup untuk menghadapi lebaran. Namun demikian Herdiat juga minta agar warga tidak melakukan aksi borong yang dapat mengganggu pasar. “Persediaan atau stok cukup, masih tetap ada. Belanjalah yang wajar, tidak berlebihan,” ujar Herdiat.***