kievskiy.org

DLHK Karawang Kewalahan Tangani Sampah Pascalebaran

TUMPUKAN sampah di jalur mudik alternatif mengotori badan jalan di Karawang seperti yang terlihat pada Senin, 10 Juni 2019.*/DODO RIHANTO/PR
TUMPUKAN sampah di jalur mudik alternatif mengotori badan jalan di Karawang seperti yang terlihat pada Senin, 10 Juni 2019.*/DODO RIHANTO/PR

KARAWANG, (PR).- Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang mengaku kewalahan menangani sampah pascalebaran. Ini karena, pada saat lebaran produksi sampah meningkat signifikan dan banyak tercecer di sepanjang jalur mudik.

"Produksi sampah penduduk lokal mengalami peningkatan. Sampah juga bermunculan di sepanjang jalur mudik dan tempat-tempat wisata dibawa warga dari luar daerah," ujar Kepala UPTD (unit pelayanan teknis daerah) Kebersihan Wilayah I, DLHK Karawang, Luky Mantera, Senin, 10 Juni 2019.

Luky tidak memerinci berapa persen peningkatan produksi sampah warga Karawang. Dia hanya menyatakan hal itu dapat dilihat dari penumpukan sampah di tempat penampungan sampah sementara (TPSS) yang meluber hingga ke badan jalan.

Menurutnya, pihak DLHK hanya mampu menangani sampah secara reguler dari TPSS. Sementara sampah yang tercecer di sepanjang jalur mudik baru bisa dibersihkan secara bertahap menunggu kesiapan armada pengangkutan sampah selesai mengakut sampah dari TPSS.

“Kami memang sedikit kesulitan membersihkan sampah yang berada di jalur mudik dan tempat-tempat wisata. Sebab,  jumlah armada sampah sangat terbatas, sehingga kami mendahulukan mengangkut sampah yang berada di TPSS,” ujarnya. 

Luky mengakui, setiap musims mudik pasti terjadi penumpukan sampah di beberapa titik jakur mudik mulai dari jalan baru Tanjungpura-Klari hingga Cikampek. Hal itu muncul karena banyak pemudik yang beristirahat dan membuang sampah sembarangan.

Kondisi tersebut diperparah oleh perilaku para pedagang dadakan yang juga ikut membuang sampah tidak pada tempatnya. "Pedagang dadakan seharusnya ikut menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah di bahu jalan," katanya.

Dia berharap pada musim mudik tahun mendatang, Pemerintah Kabupaten Karawang menyiapkan anggaran untuk pengangkutan sampah di jalur mudik. Jika perlu pemkab membangun sejumlah TPSS di jalur tersebut agar sampah tidak tercecer ke badan jalan.

Solusi lainnya, lanjut dia, pihaknya akan menempatkan sejumlah tempat sampah portable pada titik-titik pemberhentian pemudik. Selanjutnya, para pedagang musiman akan diberi arahan agar bisa mengelola sampahnya dengan baik, misalnya dengan cara dibakar sebelum dibuang ke TPSS.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat