SUMEDANG, (PR).- Pelaksanaan tes pembuatan karya tulis atau makalah pada lelang jabatan (open bidding) Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) atau eselon II di lingkungan Pemkab Sumedang, berlangsung objektif. Para pejabat eselon III atau Administrator yang menjadi peserta, dilarang membawa laptop, flashdisk, buku/literatur, handphone dan alat komunikasi lainnya. Ponsel para pejabat, semuanya dikumpulkan lalu “diamankan” sementara di meja panitia.
“Bahkan tidak bisa nyontek karena ruangannya dipasang CCTV. Jadi, pelaksanaan pembuatan karya tulis ini, benar-benar objektif. Para peserta masuk ke dalam ruangan, betul-betul tangan kosong,” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) Kab. Sumedang, Endi Ruslan di sela “Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemkab Sumedang tahun 2019” di SMAN 1 Sumedang, Kamis 15 Agustus 2019.
Menurut dia, para peserta diuji kemampuan membuat karya tulisnya langsung di depan komputer yang disediakan panitia. Bahkan tema karya tulisnya ditentukan panitia dan baru diberitahukan ketika para peserta masuk ke dalam ruangan. Tema makalahnya, disesuaikan dengan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) jabatan di SKPD (satuan kerja perangkat daerah) yang dipilihnya.
“Karena dalam seleksi terbuka ini ada 8 posisi jabatan SKPD, sehingga tema makalahnya pun ada 8 tema,” tutur Endi yang juga Kepala Sekretariat Panitia Seleksi (Pansel) Seleksi Terbuka JPTP.
Contohnya, tema makalah untuk posisi kepala Satpol PP, terkait dengan tupoksi Satpol PP. Misalnya, penanganan PKL berikut solusinya. Contoh lainnya, tema untuk jabatan kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga, seputar pengembangan pariwisata berikut berbagai permasalahan hingga solusinya. “Dalam tulisan makalahnya, ada latarbelakang masalah, penjelasan sampai kesimpulan,” katanya.
Endi menjelaskan, jumlah pesertanya 51 orang. Mereka berlomba untuk mengisi kekosongan 8 posisi JPTP. Kedelapan JPTP yang kosong, antara lain 1 staf ahli dan 7 kepala SKPD. Sementara ketujuh kepala SKPD, yakni kepala Dinkes, Dinas PUPR, Bappppeda, Disdik, Disparbudpora, Satpol PP dan direktur RSUD Sumedang. Setelah membuat karya tulis, mereka harus memaparkan atau mempresentasikan karya tulis yang dibuatnya. Pembuatan karya tulis berikut pemaparannya akan menjadi bahan penilaian pansel.
“Sebelumnya, para peserta pun sudah melaksanakan tes kompetensi (assesment). Selain psikotes, ada juga tes pengetahuan umum berupa pilihan ganda dan esay. Jadi, serangkaian tes dalam seleksi terbuka ini cukup lengkap. Para peserta benar-benar diuji kemampuannya. Dari 51 peserta ini, akan disaring kembali menjadi 32 orang,” ujarnya.
Setelah semua tahapan seleksi selesai, kata dia, baru lah menginjak pada pengumuman hasil akhir seleksi, 27 Agustus nanti. Untuk masing-masaing jabatan, pansel akan melaporkan tiga peserta terbaik kepada bupati. “Selanjutnya, sesuai aturan pak bupati akan memilih dan menetapkan satu dari tiga peserta terbaik untuk mengisi kekosongan satu staf ahli dan 7 kepala SKPD,” ucapnya.***