kievskiy.org

Peringati Hari Habitat dan Hari Kota Sedunia, Uu Ruzhanul Ulum Ingin Pesantren Dilibatkan untuk Atasi Sampah

WAKIL Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menghadiri peringatan Hari Habitat dan Hari Kota Sedunia di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Kamis 31 Oktober 2019.*/HILMI ABDUL HALIM/PR
WAKIL Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menghadiri peringatan Hari Habitat dan Hari Kota Sedunia di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Kamis 31 Oktober 2019.*/HILMI ABDUL HALIM/PR

PURWAKARTA, (PR).- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengusulkan pendekatan keagamaan untuk mengatasi permasalah sampah di Jawa Barat. Menurut dia, pendekatan tersebut diyakini dapat mengubah kesadaran dan perilaku masyarakat dalam membuang sampah.

"Sehebat apa pun program tersebut, kalau masyarakat tidak sadar, sulit untuk mencapai kesempurnaan. Tapi, kalau disentuh keimanannya, bahwa kebersihan adalah bagian dari iman, menjaga kebersihan adalah wajib, insya Allah akan sukses," tutur Uu Ruzhanul Ulum dalam peringatan Hari Habitat dan Hari Kota Sedunia di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Kamis 31 Oktober 2019.

Dia menilai, masyarakat Jawa Barat yang religius dengan jumlah pondok pesantren yang sangat banyak memiliki potensi besar untuk menyelesaikan permasalahan sampah saat ini.

Uu Ruzhanul Ulum, menyebutkan jumlah pesantren yang ada di Jawa Barat saat ini mencapai 10.000.

Sementara itu, sejumlah pemerintah daerah di Jawa Barat mendapatkan penghargaan dalam peringatan Hari Habitat dan Hari Kota Sedunia di Purwakarta. Sejumlah pemerintah daerah itu di antaranya adalah Kabupaten Bandung, Ciamis, Pangandaran, dan Kabupaten Bogor.

Selain itu, penghargaan Ecovillage Awards 2019 juga diberikan kepada kelompok dan masyarakat, antara lain Ecovillage Desa Waras Karawang dan Ecovillage Cipta Kreatif Kabupaten Bekasi.

Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, inovasi-inovasi tersebut ada yang dijadikan pilot project untuk diaplikasikan di daerah lain.

Fokus Kementerian PUPR

Penanganan sampah menjadi program prioritas Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Basuki Hadimuljono pada periode kedua kepemimpinannya. Upaya pemerintah dilakukan dengan memanfaatkan berbagai inovasi termasuk pendekatan agama melalui pondok pesantren.

"Inovasi saya kira bukan hanya teknologi, tapi juga inovasi kebudayaan. Perubahan pola pikir masyarakat itu juga inovasi," kata Basuki Hadimuljono acara tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat