kievskiy.org

Akibat Guyuran Hujan, Petani Tercekik Harga Cabai Naik dan Kualitas Produksi yang Menurun

CABAI.*/ANTARA
CABAI.*/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Harga sayur mayur di sejumlah pedagang tradisional mulai merangkak naik. Kenaikan dampak intensitas curah hujan yang mengguyur Sukabumi, diduga menjadi pemicu terjadi kenaikan harga sayur mayur.

Hampir seluruh jenis sayur mayur, terutama cabai-cabaian merangkak naik hampir 20 hingga 30 persen. 

Kenaikan yang disebabkan hampir seluruh produksi pertanian mengalami penurunan kualitas. Bahkan ada sebagian hasil tanaman petani sayur mayur mengalami pembusukan sehingga produksi tidak bisa terjual.

Baca Juga: 8.401 Pelajar di Kabupaten Bogor Terdampak Banjir dan Longsor, Sekolah Dijadikan Tempat Mengungsi

Tapi petani harus merogoh kantong lebih dalam untuk menambah ongkos produksi. Terutama  harus menambah biaya ekstra memisahkan alias penyortiran hasil pertanian yang mengalami pembusukan dan masih segar

"Kenaikan karena dipicu terus menerusnya tanaman sayur mayur petani di guyur hujan. Akibatnya, kualitas hasil pertanian, menurun cukup signifikan. Bahkan ada beberapa jenis sayur mayur terancam membusuk. Hal tersebut sangat merugikan para petani," kata Kepala Bidang, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota  Sukabumi, Heri Sihombing. 

Heri Sihombing mengatakan kenaikan harga tidak hanya pada cabai keriting merah dari sebelumnya Rp 32.000 kini menjadi Rp.38.000/kg. Tapi harga cabai keriting hijau naik dari Rp.20.000 jadi Rp.25.000/Kg. Begitupun harga Cabai rawit hijau naik dari Rp.30.000 jadi Rp.34.000/Kg. 

Baca Juga: Melongok Kampung Pemulung, Getir Pemulung Depok di Tengah Arus Pembangunan Kota

"Namun yang lebih signifikan, harga  cabai rawit merah naik dari Rp.48.000 jadi Rp.70.000/ Kg. Sementara harga bawang merah turun dari Rp.32.000 jadi Rp.30.000/Kg. Begitupun harga daging ayam broiler turun dari Rp.35.000 jadi Rp.33.000/Kg," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat