kievskiy.org

Bogor Waspadai Omicron, Kondisi Rumah Sakit hingga Capaian Vaksinasi Dibeberkan Dinkes

Ilustrasi Omicron.
Ilustrasi Omicron. /Pixabay/Alexandra_Koch

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Bogor diminta mewaspadai penyebaran varian baru Covid-19 jenis Omicron. Hal tersebut sesuai dengan arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian dalam Rapat Koordinasi Persiapan Nataru 2021.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan, sesuai arahan Wali Kota Bogor, Bima Arya, Satgas Covid-19 Kota Bogor telah menginstruksikan agar pendisiplinan 3T dan juga kesiapan fasilitas rumah sakit maupun fasilitas isolasi dilakukan. 

"Semua tetap siaga dan waspada. Edukasi prokes ke masyarakat terus dilakukan, disiplin prokes tetap yang utama karena itu yang menjadi tameng," kata Retno, Selasa 28 Desember 2021.

Untuk mengantisipasi penyebaran varian baru, saat ini Pemkot Bogor meminta perpanjangan kesepakatan dengan Kepala Pusat BPKP untuk fasilitas ruang isolasi hingga Maret 2022. Fasilitas isolasi IPB University juga akan diaktifkan kembali setelah sebelumnya dinonaktifkan selama 2 bulan. 

Baca Juga: Cara Lihat Pengumuman Kuota Sekolah untuk SNMPTN 2022, Cek di ltmpt.ac.id

"Kapasitas rumah sakit 504 bed, tetapi sesuai komitmen jika terjadi lonjakan akan disiagakan sampai 1.300 bed lagi. Rumah sakit lapangan juga akan disiagakan, tapi untuk saat ini masih terkendali, BOR ada di 2,5 persen. Vaksinasi Kota Bogor 96,61 persen tersisa 27 ribuan, vaksinasi anak-anak per 26 Desember 2021 sudah 52 persen, ini semua berkat bantuan TNI dan Polri," kata Retno.

Sementara itu, sejumlah arahan disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian. Mendagri menyampaikan 8 strategi yang dipersiapkan dan akan dilaksanakan dalam upaya mengantisipasi mobilitas masa di masa liburan natal dan tahun baru 2022 serta mitigasi Virus Covid-19 varian omicron terhadap mobilitas masyarakat serta potensi kerumunan. 

Menurut Tito, berangkat dari pengalaman tahun lalu, liburan natal dan tahun baru menjadi momentum terjadinya mobilitas massa sehingga berpotensi kerumunan yang bisa mengakibatkan penularan.

Baca Juga: Etika yang Harus Diketahui Pengendara saat Bertemu Rombongan RI 1 atau Petinggi Negara

Hal tersebut menjadi faktor yang sangat penting untuk diwaspadai agar tidak lengah dan tidak lalai. Berdasarkan hasil rapat terbatas, ada 8 strategi utama yang perlu dilakukan secara sistematis.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat