/photo/2020/02/07/1535453807.jpg)
PIKIRAN RAKYAT – Di dalam Museum Prabu Geusan Ulun (MGPU) di Jalan Prabu Geusan Ulun Sumedang, Jawa Barat, ada sekitar 200 lebih keris.
Dari 200 keris tersebut, ada 7 benda pusaka peninggalan para raja dan bupati zaman Mataram dan pemerintahan Belanda.
Ke-7 benda pusaka tersebut, antara lain pedang Ki Mastak peninggalan Prabu Tadjimalela pendiri Kerajaan Sumedang Larang.
Baca Juga: 5 Cara Merawat Kesehatan Mental Anda, dari Tidur hingga Pilihan Makanan yang Tepat
Keris Ki Dukun peninggalan Prabu Gajah Agung putra Prabu Tadjimalela, Raja Sumedang Larang akhir abad ke-14.
Keris Panunggul Naga peninggalan Raja Sumedang Larang Prabu Geusan Ulun (1578-1610).
Selain itu, Duhung/Badik Curuk Aul I dan II milik Sanghyang Hawu, keris Nagasasra I peninggalan Pangeran Rangga Gempo lII serta keris Nagasasra II peninggalan Pangeran Kornel.
Baca Juga: Kegiatan Syuting yang Padat, Amanda Rawles: Aku Harus Sayang sama Badan Aku
“Nah, dari ketujuh benda pusaka tersebut, yang paling ampuh dan hebat adalah keris Ki Dukun. Sejarahnya, keris ini didapat dari hasil pertapa Prabu Gajah Agung. Keris itu konon keluar dari batu belah. Karena kehebatannya, keris ini selalu dibawa-bawa oleh Pangeran Kornel, walaupun Pangeran Kornel mempunyai keris sendiri yakni keris Nagasasra II. Namun, keris yang dipegang oleh Pangeran Kornel ketika berhadapan dengan Gubernur Jenderal Hindia Belanda HW. Deandels dalam gambar, yakni keris Nagasasra II,” kata Pemandu Museum Prabu Geusan Ulun (MPGU) Sumedang Abdul Syukur.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Diminta Evaluasi Pembangunan Jalur Sepeda, DPRD: Belum Cocok Diterapkan di DKI