kievskiy.org

2 dari 10 Balita di Kota Bogor Mengalami Stunting, Gerakan “Taleus” Bisa Jadi Proyek Percontohan

ILUSTRASI Stunting
ILUSTRASI Stunting /Pikiran Rakyat Pikiran Rakyat

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Kesehatan  akan menjadikan Kota Bogor sebagai proyek percontohan, untuk mengembangkan Laboratorium Lapangan Percepatan Penurunan Stunting. 

Laboratorium tersebut diinisiasi  Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI.

Kepala Balitbang Kesehatan Kemenkes Siswanto mengatakan, sebagai langkah awal Balitbang Kesehatan telah melakukan kegiatan studi kohort tumbuh kembang di Kecamatan Bogor Tengah.

Baca Juga: Sosoknya Jadi Panutan Penggemar, Pusara Ashraf Sinclair Ramai Didatangi Penziarah 

Balitbang Kesehatan melihat tumbuh kembang sejak dari kehamilan sampai balita. Hasil studi kohort ini menjadi modal untuk mengembangkan laboratorium tersebut.

"Dari hasil studi,  kami punya data status gizi balita Kota Bogor 18,3 persen, yang artinya 2 dari 10 balita mengalami stunting. Angka ini jauh lebih baik dari angka nasional yang masih 3 dari 10 bayi mengalami stunting," kata Siswanto.

Meski begitu, lanjutnya, angka stunting ini masih harus terus diturunkan, mengingat stunting ini menjadi komitmen tertinggi dari Presiden, Bupati/Wali Kota. Hal ini tentu harus didukung di tingkat operasionalnya, yakni posyandu.

Baca Juga: Tunjukan Performa yang Cukup Bagus, Pelatih Kiper Persib Berikan Tanggapan untuk Teja Paku Alam

Tak ayal Lab Lapangan ini diharapkan dapat menjadi model operasional penurunan stunting yang mengintegrasikan semua sektor.

"Di Kota Bogor juga kan sudah ada gerakan Taleus (Tanggap Leungitkeun Stunting) kita kolaborasikan. Saya yakin bisa jadi kegiatan yang lebih tajam, tepat, dan terukur. Dan, kalau Kota Bogor berhasil bakal jadi contoh daerah lain,"  ujar Siswanto.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat