kievskiy.org

Hutan dan Danau Jadi Bangunan, Evaluasi Semua RUTR di Indonesia agar Banjir Tidak Terus Terjadi

WAKIL Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi, saat mengunjungi korban banjir di Karangligar, Karawang.*
WAKIL Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi, saat mengunjungi korban banjir di Karangligar, Karawang.* /DODO RIHANTO/PR

PIKIRAN RAKYAT – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi menyebutkan, penyebab banjir di Indonesia karena faktor kesalahan tata ruang yang dinilainya tidak memiliki nilai konservasi.

Saat ini banyak hutan dan danau yang berubah menjadi bangunan.

Dedi mengatakan hal tersebut saat menyalurkan bantuan berupa nasi kotak kepada korban banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kamis, 27 Februari 2020.

Baca Juga: Diduga Bunuh Diri, Seorang Ibu Rumah Tangga Nekat Tabrakan Diri ke Kereta Api

"Seperti banjir di Karawang ini, banyak rawa-rawa yang hilang. Belum lagi di bagian hulu, hutannya rusak," katanya.

Dia menegaskan, pemerintah daerah harus tegas mengenghentikan pembangunan perumahan atau kawasan bisnis di areal persawahan.

"Stop alih fungsi lahan secara besar-besara dari sekarang," ujar Dedi.

 Baca Juga: Kementerian Koperasi dan UKM Akan Lakukan Perampingan pada 2021

Dia menegaskan pula, Komisi IV DPR RI, telah meminta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap tata ruang daerah di Indonesia. 

Alasannya, perubahan tata ruang dinilai sangat penting dalam menentukan arah pembangunan yang berkelanjutan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat