kievskiy.org

Para Petani di Indramayu Terancam Harus Tanam Ulang Akibat Terjangan Banjir

ILUSTRASI banjir.*
ILUSTRASI banjir.*

PIKIRAN RAKYAT - Banjir di Kabupaten Indramayu mulai berdampak terhadap areal persawahan. Ribuan hektare sawah di wilayah Kandanghaur, Kabupaten Indramayu terendam banjir. Para petani khawatir harus melakukan tanam ulang jika air tak segera surut.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kandanghaur Waryono mengatakan, sedikitnya 2.214 hektare sawah di wilayahnya terendam air.

“Ketinggian air bervariasi mulai dari 50 sampai 80 sentimeter. Sudah dua hari terakhir ini terendam,” katanya, Kamis 27 Februari 2020. Waryono khawatir, menambahkan, usia rerata tanaman mencapai 35 hari.

Baca Juga: Pemkab Purwakarta Belum Tentukan Pengganti KJA, Budi : Alih Usaha yang Diusulkan Perikanan Tangkap Berbasis Budidaya

Total kata dia, ada sebelas desa yang terdampak genangan air. Paling parah ada di Desa Soge dengan luas 453 hektare. Jika terus lama terendam, petani khawatir tanaman akan mati membusuk akibat kelebihan air.

“Kalau mati pastinya petani harus tanam ulang. Mereka tentunya juga membutuhkan modal kembali untuk kembali memulai tanam,” ungkapnya.

Beruntung hingga sampai saat ini dirinya belum menemukan adanya lahan yang harus menanam ulang. Dia pun berharap air bisa segera surut sehingga tanaman di wilayah Kandanghaur bisa terselamatkan.

Baca Juga: Jalan Menuju Objek Wisata di Cililin Diperbaiki, Diharapkan Bisa Dongkrak Wisata Sekitar

“Semoga saja dalam waktu dekat ini bisa surut. Mudah-mudahan saja,” harap Waryono. Terlebih dalam seminggu terakhir ini ada lahan yang terkena banjir sebanyak dua kali. “Banjir disebabkan karena intensitas hujan yang tinggi,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat