/photo/2020/02/28/778234136.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Ribuan pengemudi ojek online (Ojol) Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jumat 28 Februari 2020 melakukan aksi unjuk rasa. Dengan pengawalan ratusan personel gabungan aparat, pengemudi ojek online se-Sukabumi Raya berkumpul di Lapangan Suryakakancana, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.
Sambil membawa berbagai spanduk dan selebaran tuntutan, mereka berujukrasa menolak pernyataan anggota Komisi V, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Nurhayati Monoarfa.
Pernyataan Nurhayati Monoarfa yang menyatakan transportasi umum seharusnya mengutamakan keamanan, kenyamanan dan keselamatan. Karena itu, sepeda motor tidak selayaknya jadi transportasi umum dinilai sangat mencederai aktivitas para pengojek online.
Baca Juga: Gara-gara Corona, 2.393 Jemaah Umrah Indonesia Terdampak Dihentikannya Layanan oleh Arab Saudi
Sehingga pernyataan yang membuat para pengemudi ojek online gusar segera melakukan aksi unjuk rasa damai. Mereka tidak hanya berkumpul, tapi melakukan orasi tuntutan menolak pernyataan Nurhayati Monoarfa yang juga Wakil Ketua Komisi V, DPR RI.
Selain itu, para pengunjukrasa yang seyogyanya akan mendatangi kantor DPRD Kota Sukabumi di Jalan Djuanda, Kecamatan Cikole. Tapi niatnya diurungkan, menolak keras Undang-Undang No 22 tahun 2009 yang melarang kendaraan roda dua, melawati jalan Nasional.
Mereka menilai pemberlakuan akan mengurangi pendapatannya, sehingga tidak menutup kemungkinan aktivitas terganggu dan mengancam kesinambungan mata pencahariannya.
"Selain menolak penyataan anggota dewan itu. Kami pun memohon pemerintah mensejahterakannya masyarakat pada mumumnya dan ojek online pada khususnya," kata Koordinator Perwakilan Ojek Online se-Sukabumi Raya, Hendra Mulyadi.