kievskiy.org

Banyak Warga yang Pulang Kampung Termasuk dari Jakarta, Pemkab Tasikmalaya Jadi Sorotan

Update kasus virus corona di Indonesia per hari ini, Senin 23 Maret 2020, terdapat penambahan jumlah kematian, pasien sembuh, dan positif COVID-19.
Update kasus virus corona di Indonesia per hari ini, Senin 23 Maret 2020, terdapat penambahan jumlah kematian, pasien sembuh, dan positif COVID-19. /PIXABAY PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Sorotan mengemuka di Kabupaten Tasikmalaya terkait minimnya upaya pencegahan Pemkab dalam menangkal penyebaran corona di lokasi keramaian. Padahal, banyak warga Kabupaten Tasikmalaya yang merantau ke wilayah lain yang menjadi zona merah penyebaran virus dan pulang kampung.
 
"‎Bupati perlu mempertimbangkan untuk nugasin dinas perhubungan, kesehatan, BPBD, kepolisian untuk memeriksa penumpang yang datang dari Jakarta, ulah hare-hare (tidak peduli). Ini masalah nyawa masyarakat," kata Maulana Janah, akademisi dan warga Kabupaten Tasikmalaya dalam pesan WhatsApp, Selasa 24 Maret 2020 malam.
 
Sebagai warga, Maulana mengaku waswas dan kebingungan. "Enggak ada edukasi mesti bagaimana, harusnya Pemda turun ke bawah agar masyarakat lebih waspada. Ini sama sekali kurag edukasi yang terstruktur," ucapnya.
 
 
Seharusnya, lanjut Maulana, Pemkab perlu melakukukan ‎pemetaan daerah, Kecamatan, desa mana saja yang warganya banyak bekerja di Jakarta.
 
"Sekarang ini mereka banyak yang pulang," tuturnya.
 
Hal tersebut merupakan langkah awal mendeteksi corona di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Opsi lain pencegahan bisa pula berupa ‎pemberian sanksi bagi masyarakat yang masih ruang riung (berkumpul) di pusat kota atau di tempat-tempat tertentu dengan melibatkan Satpol PP dan kepolisian.
 
 
"Kalau tidak begitu masyarakat kita cenderung abai, merasa aman padahal bahaya ada di depan mata," ujarnya.
 
Maulana mencontohkan, minimnya upaya pencegahan seperti terjadi di Singaparna yang menjadi tempat menurunkan penumpang angkutan umum dari luar Kabupaten Tasikmalaya. ‎
 
"Enggak ada  tuh di Singaparna misalnya ada tempat cuci tangan dan lain-lain.
Banyak penumpang yang luas leos (langsung turun saja) tanpa pengawasan ketat," ucapnya.
 
 
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tasikmalaya Asep Darisman menyatakan, telah melakukan sterilisasi penumpang dan kendaraan umum yang datang dari luar wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Sterilisasi berlangsung di wilayah barat dengan titik pemeriksaan di Puskesmas Salawu dan Warungpeuteuy dann wilayah utara di Ciawi.
 
"‎Mekanismenya, ‎pemberhentian kendaraan umum ( bis, Elf dan lainnya),‎ penurunan penumpang,  diperiksa suhu tubuh dan sterilisasi tangan," kata Asep dalam pesan WhatsApp, Rabu 25 Maret 2020.
 
Mobil-mobil juga disemprot cairan disinfektan serta diadakan pula penyuluhan.
Tim sterilisasi terdiri dari Dishub, Pol PP Polres, Dinkes, BPBD, Puskesmas, Koramil, Polsek dan kecamatan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat