kievskiy.org

Hujan dan Pergeseran Tanah Sebabkan Longsor Terjadi di Beberapa Titik Kota Bogor

ILUSTRASI rumah diterjang longsor.*/PRFMNEWS
ILUSTRASI rumah diterjang longsor.*/PRFMNEWS

PIKIRAN RAKYAT - Bencana tanah longsor dan pergerakan tanah masih mengintai Kota Bogor. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bogor, pergerakan tanah terjadi di Kampung Warung Pari RT 1, RW 1, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Kamis 26 Maret 2020 pukul 00.00.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Priyatnasyamsyah menuturkan,  pergeseran  tanah menyebabkan rumah milik salah seorang warga, Enah retak, dengan tembok dapur, kamar tidur, dan kamar mandi retak. Menurut Priyatna, tim BPBD sudah melakukan verifikasi dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

“Pergeseran tanah terjadi karena hujan dengan intensitas tinggi di wilayah tersebut, rumah yang rusak juga diperparah kondidi rumah yang tidak mempunyai sloof,” ujar Priyatna, Kamis 26 Maret 2020.

Baca Juga: RS Darurat Pasien Covid-19 Disiapkan di Kawasan Lapang Tembak Gunung Bohong Cimahi

Tak hanya itu, tanah longsor juga terpantau terjadi di wilayah Kampung Semplak, RT 2, RW 12, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Longsoran dengan lebar 10 meter dan tinggi 15 meter berdampak pada rumah milik Suparman. Rumah yang ditempati 9 jiwa itu mengalami retak di bagian lantai, dan rusak di bagian dapur.

Tanah longsor juga dilaporkan terjadi di wilayah Jalan Parung Banteng, RT 4, RW 1, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur. Longsoran sepanjang 14 meter dengan tinggi 15 meter itu membuat jalur jalan tidak dapat dilalui kendaraan roda empat. Longsoran juga menutupi sebagian kali baru yang berada di tepian tebing longsoran.

Hujan dengan intensitas tinggi juga menyebabkan tanah ambles di wilayah Perumahan Bogor Baru, Jalan Cimanuk, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara.  

Baca Juga: Cemooh Virus Corona, Selebtweet Divonis Positif COVID-19 Usai Jilat Dudukan Toilet

Tanah ambles sepanjang 20 meter dengan ketinggian 5 meter ini mengancam tiga rumah milik Enday (5 jiwa), Kenedi (5 jiwa), dan Lubis (2 jiwa).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat