kievskiy.org

505 Kasus Kekerasan di Jawa Barat Terlaporkan Selama 2021

Kepala DP3AKB Jabar mengatakan Jawa Barat sendiri sepanjang tahun 2021 melalui UPTD PPA mencatat 505 pengaduan kasus kekerasan.
Kepala DP3AKB Jabar mengatakan Jawa Barat sendiri sepanjang tahun 2021 melalui UPTD PPA mencatat 505 pengaduan kasus kekerasan. /pixabay.com pixabay.com



PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperkuat saluran aduan bagi masyarakat yang mendapatkan tindakan kekerasan.

Hal itu terlebih jumlah aduan kekerasan di Jabar setiap tahunnya cenderung alami peningkatan.

Adapun salah satu upaya untuk menguatkan saluran pengaduan masyarakat, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) meluncurkan Jabar Cangker (Berani Cegah Tindakan Kekerasan).

Masyarakat Jabar yang mendapat tindakan kekerasan atau yang menyaksikan langsung tindakan kekerasan dapat melapor pada Sapa 129, atau hotline UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Jabar 085222206777

Baca Juga: Sejumlah Ekonom Tolak Pembangunan IKN, Rhenald Kasali: Perubahan Akan Selalu Ada Penolakan

Kepala DP3AKB Jabar I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka mengatakan, Jawa Barat sendiri sepanjang tahun 2021 melalui UPTD PPA mencatat 505 pengaduan kasus kekerasan.

Dari jumlah aduan 190 ditangani langsung dan sisanya dirujuk pada kabupaten kota tempat pelaku dan korbannya berada.

Dari 505 kasus, kata Kim, 44 persen di antaranya adalah aduan kasus psikis. Adapun kekerasan psikis yaitu perbuatan yang menimbulkan rasa tidak nyaman, termasuk merendahkan martabat dan menimbulkan trauma.

Contohnya seperti meremehkan, membentak, mempermalukan di depan umum, mengancam, menjadikan sasaran kemarahan.

"Kekerasan fisik, kekerasan seksual itu kena pada psikis juga. Di samping itu kekerasan fisik memegang peran lebih banyak juga salah satunya KDRT di rumah tangga dan juga kekerasan yang dilakukan oleh orang terdekat," ucapnya pada Jabar Punya Informasi di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu 9 Februari 2022.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat