kievskiy.org

Imbas Covid-19 Produsen Tape Ketan Khas Kuningan Setop Produksi

SEJUMLAH pekerja di tempat usaha perajin tape ketan khas Kuningan bermerek dagang Pamella, di Desa Tarikolot, Kecamatan Cibieureum, Kabupaten Kuningan, menbungkus nasi ketan dengan daun jambu di ruangan dapur produksi tape tersebut, Rabu (22/4/2020). Produsen-produsen berbagai merek tape ketan khas Kuningan, sejak sebulan terakhir sebagian besar terpaksa memilih setop produksi akibat pasarnya terkena imbas pandemi Covid-19.
SEJUMLAH pekerja di tempat usaha perajin tape ketan khas Kuningan bermerek dagang Pamella, di Desa Tarikolot, Kecamatan Cibieureum, Kabupaten Kuningan, menbungkus nasi ketan dengan daun jambu di ruangan dapur produksi tape tersebut, Rabu (22/4/2020). Produsen-produsen berbagai merek tape ketan khas Kuningan, sejak sebulan terakhir sebagian besar terpaksa memilih setop produksi akibat pasarnya terkena imbas pandemi Covid-19. /NURYAMAN/'PR"

PIKIRAN RAKYAT - Tempat-tempat usaha perajin tape ketan khas Kuningan berbagai merek dagang di Desa Tarikolot, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan kini terpaksa setop produksi, akibat pandemi Covid-19.

Pasalnya, menurut sejumlah perajin di desa sentra tape ketan khas Kuningan itu, sejak pandemic Covid-19 melanda Indonesia termasuk Kuningan, permintaan pasar tape ketan Kuningan menurun drastis.

Toko-toko dan agen penjual tape ketan andalan pasar para perajin tape khas Kuningan baik yang tersebar di Kabupaten Kuningan maupun di sejumlah daerah luar Kuningan, sejak sebulan terakhir banyak yang berhenti jualan.

Baca Juga: Suporter PSM Makassar Lelang Jersey Ferdinand Sinaga untuk Bantu Atasi COVID-19

Alasannya karena di masa pandemi Covid-19 ini jarang pembeli.

Perajin tape ketan khas Kuningan merek dagang Pamella di desa tersebut tadi, Carsim Cahyadi (53) kepada “PR” menyebutkan, konsumen atau pembeli tape ketan khas Kuningan selama ini mayoritas adalah masyarakat luar Kuningan yang berwisata ke obyek-obyek wisata di Kabupaten Kuningan.

Meraka wisata ke Kuningan, pulangnya membeli tape ketan sebagai oleh-oleh. Kemudian perantau yang sering mudik ke Kuningan, lalu orang-orang luar Kuningan dalam perjalanan melintas Kuningan, dan sebagian kecil di antaranya masyarakat lokal,” ujar Carsim, yang ditemui “PR” di alamat tersebut, Rabu 22 April 2020.

Baca Juga: Bertambah 1 Orang, Warga Positif Covid-19 di Kota Sukabumi

Sekarang, tuturnya lebih lanjut, dengan adanya pandemi Covid-19, seluruh objek wisata di Kuningan sejak sebulan terakhir pada tutup.

Kemudian para perantau yang mudik di masa pandemi Covid-19 juga tidak pada kembali berangkat ke kota-kota perantauannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat